JAKARTA, KOMPAS.com - Keberadaan mobil lawas sampai saat ini masih begitu diminati, meskipun banyak sekali produk baru yang diluncurkan oleh setiap pabrikan kendaraan roda empat.
Para pencinta mobil bergaya retro atau pun yang sudah termasuk barang langka mempunyai kepuasan tersendiri jika memiliki mobil idaman pada zamannya.
Maka tidak heran jika mobil-mobil lawas yang masih banyak diburu mempunyai harga yang kadang tidak masuk akal hingga mencapai ratusan juta rupiah.
Dengan harga yang sangat fantastis tersebut, tidak sedikit yang mencoba peruntungan menjadikannya sebagai investasi.
Sama halnya dengan emas, atau pun tanah, mobil-mobil tua juga bisa mendatangkan keuntungan tersendiri jika banyak peminatnya.
Tetapi, tentunya tidak semua mobil lawas bisa dijadikan sebagai investasi. Ada kriteria tertentu yang menjadikan kendaraan roda empat tersebut mempunyai harga yang tinggi.
Pemilik showroom mobil lawas Kedai Built Up di Bekasi Helmie Sarosa mengatakan, harga mobil lawas di pasaran sangat variatif atau tidak ada patokan yang jelas.
“Saya bilang investasi tidak hanya pada emas. Simpel aja mobil built up (CBU/Completely Built Up), mobil retro tahun 70-an atau 80-an itu akan naik,” kata Helmie kepada Kompas.com belum lama ini.
Helmie menambahkan, tidak semua mobil lawas bisa dijadikan sebagai investasi. Mobil dengan kriteria tertentu saja yang harganya bisa sangat tinggi bahkan mencapai ratusan juta rupiah.
“Mobil lokal yang harganya naik terus, seperti Corolla DX atau Hardtop. Tapi kalau dibandingkan dengan yang model built up, pasti lebih tinggi lagi, misalnya DX versi kupe atau hardtop versi Australia,” ujarnya.
Dia mencontohkan, Corolla DX tipe sedan dengan kondisi yang sudah bagus dan rapi harganya bisa mencapai Rp 100 jutaan.
Berbeda lagi dengan model coupe atau station wagon yang harganya bisa jauh lebih tinggi yakni mencapai Rp 150 jutaan hingga Rp 170 jutaan.
Menurutnya, mobil dengan model coupe atau dua pintu, station wagon, hingga convertible atau atap terbuka mempunyai keunikan tersendiri.
Maka tidak heran jika harga mobil dengan model tersebut bisa tetap bertahan di kisaran harga yang cukup tinggi.
“Mereknya harus sudah ada di Indonesia, tapi modelnya jarang. Seperti model coupe atau station wagon itu harganya enggak pernah turun, karena jarang di Indonesia, makanya lebih diminati,” kata Helmie.
Selain mobil pabrikan Jepang, mobil lawas produk dari Eropa juga juga bisa menjadi investasi jangka panjang.
Senior Manager Marketing Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua Herjanto Kosasih mengatakan, mobil lawas yang harganya masih tinggi salah satunya adalah BMW seri 3.
“Jika kondisi masih bagus dan original harganya bisa sampai Rp 100 juta sampai Rp 200 jutaan,” kata Herjanto.
Selain itu, beberapa tipe mobil Mercedes Benz atau Mercy juga mempunyai harga yang cukup tinggi di pasaran, seperti Boxer, Baby Benz.
“Jika kondisinya masih mulus orisinal semua harganya bisa mencapai ratusan juta rupiah. Apalagi, jika ban serepnya belum dipakai itu harganya bisa sangat tinggi,” tuturnya.
Herjanto menambahkan, harga mobil lawas tidak bergantung hanya pada tahun produksinya tetapi juga kondisi serta keaslian dari mobil itu sendiri.
Semakin banyak komponen maupun aksesori yang masih asli maka harganya pun tidak bisa ditentukan seperti di pasaran.
“Harganya bisa lebih mahal dari harga mobil baru sekarang ini, jadi kembali lagi melihat kondisinya,” ucapnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/09/29/154850115/tak-semua-mobil-lawas-bisa-dijadikan-investasi