JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu yang menjadi alasan biker untuk menggunakan exhaust wrap pada motor custom adalah sebagai penambah nilai estetika. Namun, perban pembungkus knalpot ini bukan hanya memberikan nilai tambah, tapi ada juga kekurangannya.
Exhaust wrap atau yang biasa dinamakan thermo cool mempunyai fungsi dasar sebagai peredam panas yang dihasilkan knalpot. Perban ini terbuat dari bahan fiber glass yang mampu meredam panas dengan baik.
“Exhaust wrap mampu meningkatkan perfoma pada motor, karena hawa panas tak langsung menyebar keluar. Semakin panas suhu di knalpot, maka aliran gas buang semakin cepat,” ujar pemilik bengkel modifikasi Dj Custom, Deddy Dermawanto kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Selain itu, exhaust wrap bisa juga melindungi kabel-kabel agar tidak meleleh atau terbakar.
Namun, knalpot yang ditutup exhaust wrap tetap memerlukan perawatan. Pasalnya, komponen ini bisa menjadi tempat mengendapnya kotoran, apalagi jika sering berkendara saat hujan turun.
Sementara itu, builder Katros Garage, Andi Akbar menyarankan untuk tetap merawat knalpot yang sudah menggunakan exhaust wrap agar tidak berkarat. Menurutnya pria yang akrab disapa Atenx ini, knalpot stainless steel pun tetap akan bisa berkarat juga bila tidak dirawat.
“Kecuali, knalpotnya dari bahan aluminium. Atau bisa juga dengan melapisi knalpot dengan cat tahan panas sebelum menggunakan exhaust wrap,” tutur Andi.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/09/24/190100515/sebelum-pasang-perban-di-knalpot-pahami-dulu-plus-minusnya