JAKARTA, KOMPAS.com - Belum lama ini di media sosial beredar sebuah video yang menampilkan aksi penyerangan yang dilakukan oleh sekelompok orang terhadap pengendara mobil.
Video berdurasi 2 menit 8 detik yang diunggah oleh akun Instagram @warung_jurnalis memperlihatkan dua orang pria turun dari mobil MPV berwarna putih dan tiba-tiba mengejar mobil yang berisi tiga orang, termasuk ibu yang menggendong anak balita.
Kejadian bermula saat kedua mobil tersebut terlibat senggolan di kawasan Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/9/2020). Lantaran tidak terima, salah satu pengemudi turun dari mobil dan terjadi aksi pengejaran hingga berujung pada perusakan mobil.
Terkait hal ini, Training Director Safety Defensive Consultant, Sony Susmana, mengingatkan, pengendara sebaiknya menghindari situasi yang dapat menimbulkan emosi di jalan raya.
Sony mengingatkan, sebelum berkendara, sebaiknya pengemudi tahu kondisi dirinya. Mengemudikan kendaraan tidak hanya sehat secara fisik, tetapi juga mental karena menghadapi lingkungan, provokasi, dan gangguan yang datang dari luar kendaraan.
Kemudian berkendara secara defensif, seperti sejak awal tidak melanggar peraturan lalu lintas, berkendara terburu-buru, mau mengalah dengan pengguna jalan lainnya.
Sikap lainnya adalah menghargai pengguna jalan lain, siapa saja. Termasuk petugas di jalan raya atau bahkan dengan orang yang dianggap mengemudikan kendaraan secara agresif.
“Mungkin dia sedang buru-buru ada urusan penting yang tidak bisa dikompromikan. Berpikir positif saja, beri jalan, atau menjauh,” ucap Sony.
Sony mengingatkan, tidak ada untungnya bila emosi dibiarkan meluap. Banyak konsekuensi yang akan dihadapi, baik secara hukum maupun sosial.
“Terakhir, untuk menghindari terjadi masalah, rencanakan perjalanan dengan matang. Pikirkan rute yang dilewati, kondisi jalan, lalu lintas. Ini bisa mengurangi kena masalah di jalan,” tuturnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/09/10/084200615/video-viral-penyerangan-mobil-ingat-cara-redam-emosi-di-jalan-raya