JAKARTA, KOMPAS.com – Kecelakaan karena rem truk atau bus blong masih saja ditemui di Indonesia. Ternyata, sebab dari rem blong ini bisa muncul karena kelalaian yang biasa dilakukan oleh pengemudi.
Senior Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Ahmad Wildan mengatakan, berikut ini beberapa kelalaian yang dilakukan oleh pengemudi dalam mengoperasikan remnya.
“Pertama, jika tromol dan kampas rem mengalami panas, selalu didinginkan dengan cara disiram dengan air,” kata Ahmad pada sesi kuliah di akun grup Telegram Indonesia Truckers Club beberapa waktu lalu.
Ahmad mengatakan, menyiram air pada komponen rem yang masih panas bisa menyebabkan perubahan bentuk pada tromol. Jika sudah berubah bentuk, potensi rem memudar atau brake fading akan lebih tinggi.
“Cara mendinginkan rem yang paling baik yaitu dengan istirahat sampai suhunya turun dengan alami, minimal 30 menit,” ucap Ahmad.
Kelalaian yang kedua yaitu pengemudi yang sering mengocok rem, baik pada kendaraan yang sudah full air brake (FAB) maupun yang masih hidrolik atau semi air brake. Pada kendaraan yang FAB, mengocok rem berpotensi mengurangi jumlah udara di air tank.
“Jika tekanan udara kurang dari 6 bar, pedal rem akan keras ketika diinjak. Kalau kendaraan yang masih semi air brake, ketika mengocok pedal rem, akan meningkatkan temperatur pada ruang master rem. Jika minyak remnya jelek, berpotensi terjadinya vapour lock,” ujar Ahmad.
Vapour lock atau angin palsu, yaitu saat minyak rem yang mendidih menghasilkan gelembung udara yang masuk ke master rem. Jadi yang mendorong kampas bukan tenaga hidrolik, melainkan udara kosong, sehingga tidak mampu mengerem dengan maksimal.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/09/07/190100315/siram-rem-truk-dan-bus-yang-sedang-panas-malah-berpotensi-blong