JAKARTA, KOMPAS.com – Ban pada kendaraan niaga seperti truk merupakan komponen yang paling penting baik dari segi ekonomisnya. Karena setiap ban dihitung berapa tingkat pemakaiannya per kilometer, sehingga bisa menghemat biaya operasional.
Untuk mempelajari tentang ban truk, tidak sesimpel mobil biasa. Segala faktor yang berhubungan dengan beban pada truk harus dikuasai. Pasalnya, ban mulai bermasalah ketika berurusan dengan beban muatan.
Tire & Rim Consultant dan Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, Bambang Widjanarko mengatakan, jika ingin memahami ban truk, maka harus menguasai segala aspek yang bisa berpengaruh pada beban.
“Aspek-aspek yang perlu dikuasai saat membahas ban truk seperti pelek, kaki-kaki, sasis dan dimensi truk,” kata Bambang kepada Kompas.com, belum lama ini.
Bambang mengatakan, ketika desain dimensi dari truk berubah, maka harus menghitung ulang distribusi per bannya. Karena perhitungan salah saja, bisa menyebabkan sasis patah, ban cepat aus, dan bearing usianya lebih pendek.
“Jika jarak sasis ditambah panjangnya, harus dipikirkan bagaimana distribusi beban yang harus ditanggung tiap bannya. Begitu juga jika jarak sumbu roda tidak dirubah, tetapi ingin memuat beban yang berlebih,” ucap Bambang.
Kemudian perihal pelek, menggunakan pelek aluminium di truk bisa menghemat pemakaian ban. Hal ini dikarenakan beratnya yang lebih ringan daripada pelek besi.
“Berat jenis besi adalah 7,874 gram/cm3 sedangkan aluminium hanya 2,4 gram/cm3. Karena beratnya yang ringan, pakai pelek aluminium dapat menghemat ban,” kata dia.
Selain lebih ringan dan bisa menghambat keausan ban, pelek aluminium juga tidak cepat panas ketika digunakan. Jadi kendaraan bisa lebih lama beroperasi, tidak harus cepat-cepat beristirahat agar ban tidak overheat.
“Pelek aluminium lebih dingin dan kemampuan menghantarkan panasnya tidak sebaik pelek besi, sehingga membuat ban lebih dingin saat beroperasional,” ucapnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/09/07/110200715/bicara-soal-ban-truk-bukan-sekadar-belajar-ukuran-semata