JAKARTA, KOMPAS.com – Baru-baru ini hasil riset menunjukkan bahwa pengemudi makin banyak yang berpindah menggunakan mobil transmisi otomatis ketimbang manual. Begitu juga dengan para pengemudi pemula yang kini lebih banyak memilih jenis mobil matik.
Marcell Kurniawan, Training Director The Real Driving Centre (RDC), mengatakan, saat ini komposisi pengemudi yang ingin belajar menggunakan mobil matik telah mencapai 60 persen berbanding 40 persen.
Namun dari kaca mata safety driving, sebetulnya pemula lebih baik belajar mengemudi pakai transmisi matik atau manual?
Menurutnya dari sisi keamanan dan keselamatan, baik transmisi matik atau manual sama-sama aman.
Tapi memang ada anggapan pengemudi mobil manual, pasti bisa bawa matik. Sementara belum tentu pengemudi mobil matik bisa bawa manual.
“Adaptasinya dari manual ke matik lebih cepat saja daripada dari matik ke manual. Karena dari matik ke manual perlu belajar dari awal lagi untuk pengoperasian pedal kopling,” ucap Marcell, kepada Kompas.com (6/9/2020).
“Namun bukan berarti dari manual ke matik pasti langsung bisa, perlu belajar lagi untuk beradaptasi mengemudi tanpa kopling. Yang lebih sulit terutama adaptasi dari matik ke manual,” katanya.
Sementara itu, Founder & Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu, mengatakan, tidak ada keharusan bagi pengemudi untuk belajar menggunakan transmisi manual.
“Tidak ada keharusan mereka membawa mobil manual sebagai mobil pertama. Karena di sekolah mengemudi di luar negeri saja sudah tidak ada,” ujar Jusri.
“Mobil manual dianggap usang dan hanya keperluan hobi, bahkan truk saja sudah matik,” tuturnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/09/06/180100415/pemula-belajar-mobil-lebih-baik-pakai-transmisi-matik-atau-manual-