Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Belajar dari Kasus Maraknya Pelemparan Batu di Jalan Tol

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi pelemparan batu di atas jembatan penyeberangan orang (JPO) jalan tol, kembali terjadi. Kali ini berada di ruas Tol Tangerang-Merak yang dikabarkan sempat membuat kerusakan tujuh kendaraan saat sedang melintas.

Berdasarkan informasi yang ada, kejadian tersebut berlangsung di Km 47, Desa Songgom, Kecamatan Cikande. Beruntung pelaku yang diketahui mengalami gangguan jiwa itu sudah diamankan oleh kepolisian setempat.

Sebelumnya, aksi serupa juga sempat terjadi di ruas Tol Cipularang, Jawa Barat, pekan lalu. Unggahannya didapat dari akun @ClaraJosephine.

Dalam twitter-nya, disebutkan bila pelemparan batu dengan dimensi besar itu terjadi di KM 104 Cipularang mengarah ke Bandung serta membuat kerusakan karena kaca mobilnya pecah.

"Kejadian seperti ini pernah tahun-tahun sebelumnya, ini memang berbahaya dan tidak manusiawi karena pelaku tidak memikirkan apa dampaknya terhadap korban. Menyikapi ini, pada umumnya kita harus bisa meningkatkan kewaspadaan saat berkendara," ucap Jusri kepada Kompas.com, Sabtu (29/8/2020).

"Biasakan saat berkendara kita selalu konsentrasi dan mendapatkan visual semaksimal mungkin, artinya mata memandang sejauh yang bisa dilihat. Dalam kasus ini contohnya seperti jembatan yang ada di tol, baik yang untuk orang jalan atau pun kendaraan, biasakan sebelum melintasi JPO mata diarahkan untuk mengetahui kondisi di atas," kata dia.

Tak hanya itu, Jusri juga menyarankan bila melihat adanya hal-hal jangal, seperti adanya orang di atas yang sedang nongkrong atau berkumpul, ada baiknya untuk mulai mereduksi kecepatan.

Bahkan bila memungkinkan, pindah ke jalur lambat dengan tetap memperhatikan kondisi lalu lintas, alias tidak langsung yang justru membuat pengendara lain bisa keget atau bahkan membuat bahaya lainnya.

"Langkah-langkah itu bisa dijadiakan sebagai antipasi. Namun paling utama itu selalu waspada saat berkendara, karena bahaya itu mengintai bukan hanya karena faktor internal tapi juga eksternal atau lingkungan sekitar yang kita lewati. Penting juga diketahui, risiko dalam berkendar bukan hanya dari depanpbelakang atau samping saja, tapi atas dan bawah," ujar Jusri.

https://otomotif.kompas.com/read/2020/08/30/072345315/belajar-dari-kasus-maraknya-pelemparan-batu-di-jalan-tol

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke