JAKARTA, KOMPAS.com - Serangan karat pada mobil memiliki sifat yang sangat merusak karena mampu menjadikan bagian tertentu keropos. Tentu, ini membuat mobil berkurang kekuatannya, apalagi jika mengenai sasis.
Di samping itu, mendeteksi karat pada tahap awal cukup sulit hingga akhirnya menjalar dan sulit diperbaiki. Maka dibutuhkan langkah-langkah antisipatif dari pemilik agar potensi tersebut dikurangi.
Aftersales Division Head Auto2000 Ricky Martawijaya menjelaskan, karat merupakan hasil korosi, oksidasi suatu logam yang punya sifat merugikan dan cepat menyebar.
“Serangan karat sulit untuk dideteksi dan berubah menjadi masalah besar bila tidak segera ditangani. Untuk itu, lakukan paling tidak tiga hal ini supaya bisa terhindar," katanya melalui keterangan tertulis, Kamis (28/8/2020).
Pertama, cuci mobil secara rutin terutama pada bagian kolong. Bagi Anda yang senang mencuci mobil sendiri, hindari melakukan kegiatan tersebut di bawah terik matahari atau pohon.
"Gunakan alat yang sesuai dan jangan paksakan menggunakan air tanah yang kurang layak," ujar Ricky.
"Pastikan seluruh bagian mobil kering sempurna dan lakukan inspeksi bodi mobil dari potensi karat, ditandai oleh noktah berwarna merah di permukaan logam yang mengelupas saat dikerok," lanjutnya.
Kedua, ketika mobil mengalami 'luka' meski hanya baret kecil, jangan tunda untuk melakukan perbaikan ke body repair. Pasalnya, hal itu merupakan pintu masuk terbentuknya karat.
Kemudian, pemilik bisa menggunakan lapisan antikarat yang diperuntukkan bagi mobil dan terpercaya. Anti karat yang baik terbuat dari material Bitumen berwarna hitam.
"Setidaknya melakukan pemberian lapisan antikarat setiap satu tahun sekali. Tapi ingat, meski sudah pakai cara ini, bukan berarti mobil tidak diperhatikan," kata Ricky.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/08/28/110200015/-cara-mudah-cegah-timbulnya-karat-pada-bodi-mobil