JAKARTA, KOMPAS.com - Johann Zarco dituduh bersalah atas insiden kecelakaan fatal yang terjadi pada MotpGP Austria akhir pekan lalu di Sirkuit Red Bull Ring. Menanggapi hal tersebut, tim Zarco pun turut membela pebalapnya.
Insiden kecelakaan terjadi antara Franco Morbidelli dan Zarco. Keduanya terjatuh, tapi motor terus melaju hingga terpental dan nyaris menghantam Maverick Vinales dan Valentino Rossi.
Melalui pengakuan Zarco, dirinya sengaja mengerem karena terlalu melebar. Tapi, Morbidelli yang berada dalam posisi slipstream tak sempat melakukan pengereman hingga akhirnya menabrak bagian belakang motor Zarco.
Pebalap asal Prancis tersebut secara jantan menghampiri Morbidelli dan Rossi untuk berbicara langsung. Zarco menjelaskan bahwa dirinya tidak memiliki maksud atau secara sengaja menutup jalur Morbidelli.
Tim satelit Ducati, Esponsorama Racing, tidak terima mendengar pebalapnya disebut-sebut secara sengaja melakukan manuver tersebut hingga mencelakakan diri sendiri dan pebalap lain.
Dikutip dari motogp.com, Esponsorama Racing mengeluarkan pernyataan bahwa setelah komentar dan pernyataan yang muncul, Zarco sangat terpengaruh karena dia tidak pernah berniat melakukan manuver yang akan membahayakan siapa pun.
Namun, Zarco ingin meminta maaf dan mengklarifikasi dengan setiap pebalap yang terlibat.
"Meskipun demikian, setelah perselisihan di MotoGP Austria, telemetri telah menunjukkan bahwa, pada saat kecelakaan terjadi, Zarco mengerem lebih lambat di tikungan 3 daripada sebelumnya. Jadi, dari analisis ini dapat disimpulkan bahwa pada tidak ada niatnya untuk mengganggu pengereman Morbidelli dan menutup jalurnya," ujar pernyataan tim tersebut.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/08/19/114200315/data-telemetri-membuktikan-zarco-tidak-bermaksud-jahat