JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM) Henry Tanoto menyatakan bahwa keinginan warga Indonesia untuk belanja kendaraan baru di tengah pandemi virus corona alias Covid-19 masih cukup tinggi.
Hal ini dapat terlihat dalam grafik pertumbuhan penjualan mobil dalam dua bulan belakangan (Juni-Juli 2020) yang dirilis oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).
"Pertumbuhan di Juli memang tidak setinggi Juni yang mencapai 72 persen. Namun mengingat gejolak belakangan ini imbas pandemi, positive growth dua bulan berturut-turut merupakan sinyal yang baik," kata Henry, Senin (17/8/2020).
"Selain itu, survei kami juga menyebutkan bahwa walau daya beli masih turun tetapi keinginan warga Indonesia dalam memiliki kendaraan cukup tinggi," lanjut dia.
Belum lagi, kata Henry, tingkat kepemilikian kendaraan roda empat di Indonesia terbilang masih rendah dibandingkan negara tetangga. Sebagai contoh Malaysia yang tingkat kepemilikan mobilnya mencapai 400:1.000.
"Kemudian Thailand, 200:1000. Sedangkan kita masih 90:1000, jadi potensinya masih besar sekali," ujarnya.
Oleh karenanya, Henry yakin bahwa pasar otomotif di Indonesia akan terus tumbuh dan keluar dari kondisi pelemahan akibat pandemi.
"Harapan kami, kondisi yang terjadi kini bisa jadi pondasi untuk recovery market otomotif," tutur dia.
Untuk diketahui, penjualan mobil di dalam negeri pada Januari-Juli 2020 mencapai 286.215 unit, anjlok 49 persen dari pencapaian periode yang sama tahun sebelumnya .
Adapun performa terendah saat ini terjadi pada Mei 2020 sebagai dampak dari penutupan berbagai aktivitas industri dan bisnis, tak terkecuali pabrik serta diler.
Pada periode tersebut, penjualan secara wholesales hanya mencapai angka 3.500-an unit, selisih 4.371 unit dibanding bulan sebelumnya. Sementara di sisi penjualan retail juga menukik tajam 54 persen.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/08/18/153100215/hasrat-warga-indonesia-beli-mobil-baru-masih-tinggi