JAKARTA, KOMPAS.com - Ada dua proses pergantian oli yang belum banyak diketahui oleh sebagian pemilik kendaraan, yakni ganti dan kuras oli. Adanya perbedaan proses ini yang membuat biayanya juga berbeda.
Dealer Technical Support Dept. Head PT TAM, Didi Ahadi, mengatakan, perbedaan biaya antara ganti oli dan kuras oli disebabkan karena jumlah pemakaian oli baru.
Dalam proses kuras oli, volume oli lama yang dibuang bisa mencapai 10-12 liter. Sehingga volume oli baru yang dibutuhkan sebagai pengganti juga sama.
Sementara itu, dalam proses ganti oli, volume oli lama yang dibuang hanya mencapai 3-4 liter. Sehingga volume oli baru yang dibutuhkan juga tidak sebesar kuras oli.
Didi sendiri tidak menyebutkan secara rinci berapa biaya yang dibutuhkan untuk kuras oli. Karena menyesuaikan pula dengan merek oli yang digunakan.
“Biayanya tergantung banyak pemakaiannya. Tapi biasanya 10-12 liter,” ucapnya.
Kuras oli biasanya diistilahkan sebagai “ganti darah”. Karena membutuhkan oli baru yang volumennya bisa mencapai 1,5 kali kapasitas oli.
Untuk pihak Toyota sendiri, Didi menyatakan tidak ada saran maupun layanan kuras oli. Untuk mencegah mesin bermasalah, pemilik mobil hanya disarankan rutin menjalani servis berkala dan mengganti oli setiap 10.000 kilometer.
“Kalau dari Toyota sendiri cukup diganti sesuai dengan arahan buku servisnya,” katanya.
Saat ini harga oli mesin per liter di pasaran ada pada kisaran Rp 30.000 - Rp 150.000, tergantung merek dan tipe tersebut, maka biaya maksimal yang dibutuhkan untuk kuras oli bisa mencapai Rp 590.000 sampai Rp 708.000 (10-12 liter).
https://otomotif.kompas.com/read/2020/08/12/110200315/mana-yang-lebih-mahal-biaya-ganti-atau-kuras-oli-