Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mitos atau Fakta, Mobil Bekas Tangan Ketiga Sulit Dijual?

SOLO, KOMPAS.com - Peminat mobil bekas diklaim sejumlah pedagang semakin meningkat, seiring dengan dilonggarkannya aktivitas masyarakat di tengah pandemi Covid-19.

Kendaraan roda empat seken yang banyak dicari tentunya punya harganya ramah di kantong, dengan kisaran di bawah Rp 100 juta.

Dalam memilih mobil pribadi untuk menunjang aktivitas, tentunya banyak hal yang dipertimbangkan oleh calon pembeli sebelum memutuskan untuk membayarnya.

Selain kondisi fisik dan mesin mobil, harga, riwayat pemilik serta catatan perawatan juga menjadi pertimbangan calon konsumen.

Mengenai riwayat kepemilikan, benarkan mobil bekas dari pemilik pertama akan lebih mudah terjual dibandingkan dari kepemilikan kedua atau bahkan ketiga?

Menanggapi hal itu, pemilik showroom mobil bekas XL AHM Autocars di Solo Hadi Cahyono mengatakan, sejarah kepemilikan memang berpengaruh terhadap penjualan mobil bekas.

Akan tetapi, pengaruh riwayat kepemilikan kendaraan roda empat terhadap mudah atau sulitnya mobil terjual tidaklah besar.

“Ya ada pengaruhnya, tetapi juga tidak signifikan. Sekarang juga sulit untuk melacak mobil itu kepemilikan ke berapa, paling yang terlihat kepemilikan pertama dan kedua,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Senin (10/8/2020).

Tetapi, Hadi menambahkan, jika mobil tersebut sudah berganti nama kepemilikan lebih dari dua orang juga akan sulit.

Mengingat, setiap berganti kepemilikan tentunya surat-surat seperti Bukti Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) juga akan ikut diganti.

“Tidak bisa mengeceknya, itu mobil tangan ke berapa. Paling kalau bisa itu mobil tangan kedua (faktur dan BPKB) berbeda, soalnya kalau balik nama otomatis BPKB juga berganti, jadi susah melacaknya,” ucapnya.

Menurutnya, dibandingkan dengan riwayat kepemilikan, yang lebih berpengaruh terhadap mudah atau sulitnya mobil bekas terjual adalah mobil cabutan.

Misalkan mobil yang dijual di Solo yang lebih menarik minat calon konsumen,yaitu mobil yang memang asli dari Kota Bengawan, ini dibuktikan dengan plat nomornya.

Sedangkan untuk mobil dari luar Solo atau yang disebut cabutan kurang diminati atau harganya lebih rendah dibandingkan dengan yang asli dari Solo.

“Yang menarik bagi konsumen itu mobilnya AD Solo asli, tangan pertama, pajang panjang, low kilometernya, riwayat perawatan dan tentunya kondisi fisiknya,”

https://otomotif.kompas.com/read/2020/08/10/122100615/mitos-atau-fakta-mobil-bekas-tangan-ketiga-sulit-dijual-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke