JAKARTA, KOMPAS.com – Oli berfungsi untuk melumasi bagian yang ada di dalam mesin. Perlu diketahui kalau kapasitas oli pada mesin berbeda-beda setiap motornya. Misalnya ada yang 1,1 liter, atau 0,65 liter.
Kemudian oli yang dijual di pasaran biasanya dalam kemasan 0,8 liter maupun 1 liter. Sehingga bisa saja ketika mengisi oli ke mesin, melebihi atau kurang dari kapasitas yang seharusnya. Lalu bagaimana efeknya jika kapasitas oli lebih atau kurang?
Kepala Bengkel Astra Motor Center Jakarta, Gofur mengatakan, ada efek yang akan dirasakan oleh pemilik ketika mengisi oli kelebihan ataupun kekurangan.
“Kalau kepenuhan, efeknya pada mesin terasa berat tenaganya. Hal ini disebabkan tidak ada ruang untuk mesin bernapas,” kata Gofur kepada Kompas.com, Rabu (5/8/2020).
Efek dari tidak adanya ruang untuk bernapas pada mesin, bisa menyebabkan seal oli cepat jebol.
Sedangkan efek dari kurangnya kapasitas oli pada mesin motor yaitu membuat komponen di dalamnya kurang terlumasi.
“Jika tidak terlumasi, komponen di dalam mesin jadi cepat rusak,” ucap Gofur.
Technical Service Division PT Astra Honda Motor, Endro Sutarno juga mengatakan, kurangnya oli di dalam mesin membuat sirkulasinya kurang maksimal. Kemudian mesin jadi cepat panas dan komponennya aus.
Untuk mengetahui apakah kapasitas oli sudah sesuai atau belum, bisa mengecek dengan melihat takaran di tutup olinya. Kalau kurang olinya bisa ditambah sedikit agar kapasitasnya pas.
“Kalau lebih sebenarnya bisa saja disedot dari atas, atau dikuras baru dimasukkan lagi sesuai dengan takarannya. Kalau begitu, lebih baik sekalian ganti oli saja,” kata Endro kepada Kompas.com.
Mengecek kapasitas oli ini perlu untuk dilakukan. Jika oli kelebihan atau kekurangan, tidak ketahuan hanya dari seuara mesin. Kecuali kalau sudah ada komponen yang aus atau rusak, baru bisa terdengar.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/08/05/193100515/ganti-oli-motor-jangan-sampai-kurang-atau-lebih