JAKARTA, KOMPAS.com - Saat ini, mobil yang diproduksi oleh pabrikan sudah dilengkapi oleh berbagai fitur canggih. Bahkan, untuk kendaraan baru yang diluncurkan selalu mengalami kenaikan harga, dengan alasan adanya penambahan berbagai fitur canggih.
Meski demikian, dari sekian banyak fitur yang disematkan pada mobil, ada beberapa yang relatif jarang digunakan. Kondisi ini bisa disebabkan karena pemilik mobil yang tidak mengetahui keberadaannya tersedia pada mobi, atau memang tidak mengerti fungsi dari fitur tersebut.
Head Product Improvement/EDER Dept Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Bambang Supriadi mengatakan, idealnya fitur yang disematkan di dalam mobil adalah yang dibutuhkan konsumen.
"Seperti, cruise control, paddle shift, isofix, atau brake hold. Beberapa fitur tersebut disematkan oleh pabrikan untuk menunjang kebutuhan pengemudi saat berkendara," ujar Bambang saat dihubungi Kompas.com, Selasa (4/8/2020).
Namun, Bambang membenarkan bahwa tidak jarang pemilik kendaraan yang cenderung mengabaikan fitur tersebut karena faktor kebiasaan mereka saat berkendara.
Berikut beberapa daftar fitur canggih pada mobil yang relatif jarang digunakan pemilik:
1. Cruise Control
Fitur canggih ini sebenarnya sangat membantu pengemudi ketika ingin mengistirahatkan kakinya sejenak. Pasalnya, fitur ini bisa membuat laju kendaraan konstan tanpa perlu menekan pedal gas, cukup mengendalikan kemudi saja.
Namun melihat kondisi jalan di Indonesia yang padat, membuat para pengemudi enggan untuk menggunakannya.
2. Kunci Pengaman Anak (Child-Lock)
Namun, kebanyakan pengguna mobil tidak menggunakan fitur ini karena letak tombolnya yang tersembunyi.
3. Isofix
Isofix merupakan standar untuk keselamatan balita ketika berada di dalam mobil. Fitur ini berupa tempat untuk mengaitkan kursi bayi pada baris kedua.
Tetapi pada kenyataannya, fitur ini jarang sekali digunakan karena banyak yang lebih memilih untuk menggendong atau mendudukan balita langsung di kursi penumpang.
4. Sunroof
Sunroof merupakan jendela kaca dibagian atap mobil, biasanya fitur ini disematkan pada mobil-mobil premium untuk menambah kesan mewah.
Fitur ini memang dinilai tidak terlalu berguna di Indonesia yang merupakan negara tropis, karena akan membat ruang kabin menjadi panas. Belum lagi mengingat polisi udara di Ibukota, membuat pemilik mobil tidak segan-segan untuk menutup rapat sunroof mobilnya.
5. Paddle Shift
Untuk mobil sekelas Ferrari atau Lamborghini yang sedang berkendara di sirkuit, mungkin fitur ini bisa digunakan. Tetapi ketika berkendara di jalanan ibu kota yang jarang lowong, fitur ini kurang berguna bagi pengemudi.
6. Triptonic
Sama halnya dengan paddle shift, triptonic merupakan fitur untuk berkendara secara manual pada mobik matik. Bedanya adalah perpindahan gigi dilakukan dengan menggunakan tuas transmisi, dengan memaju-mundurkan tuas tersebut ke arah tanda plus atau minus.
7. Mode Sport
Mengemudi dengan mode sport memang bisa membuat kendaraan melaju lebih kencang, namun konsekuensinya jadi lebih boros bahan bakar. Kebanyakan orang akan memilih eco mode atau mode ekonomis saat mengemudi, karena keiritan bahan bakar minyak (BBM) akan lebih diprioritaskan.
8. Defogger
Cara kerjanya sederhana, garis-garis yang menempel pada kaca merupakan elemen panas. Sistem akan memanaskan elemen tersebut sehingga embun bisa cepat hilang dari kaca. Ketika dipegang, elemen tidak akan terasa panas. Defogger belakang memiliki cara kerja yang mirip seperti kompor listrik, yang mana panas diinduksikan ke seluruh permukaan kaca.
Sayangnya fitur ini kerap diabaikan oleh pengemudi, padahal fungsinya cukup penting yaitu bisa menjamin visibilitas pengemudi saat berkendara.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/08/05/090200415/deretan-fitur-canggih-pada-mobil-yang-biasanya-menganggur