JAKARTA, KOMPAS.com - Berbeda dengan sepeda motor yang mengoprasikan transmisi secara manual, skuter matik atau skutik tidak memiliki rantai sepeda motor.
Oleh sebab itu, penggunaan V-belt sangat dibutuhkan sebagai pengganti rantai, mentransfer tenaga dari mesin ke roda ke belakang.
Meski demikain, V-belt yang terbuat dari karet pun bisa putus seperti rantai. Jika V-belt putus di jalan, maka motor akan mogok.
Kepala Bengkel Honda Bintang Motor Cinere, Ribut Wahyudi, mengatakan, kasus putusnya V-belt sangat jarang terjadi. Kendati demikian, kasus V-belt putus itu tidak sedikit dialami oleh pemilik kendaraan yang acuh akan servis kendaraannya.
“V-belt itu standarnya bisa sampai 24.000 kilometer atau dua tahun, tapi tergantung dari cara pemakaiannya juga,” ujar Ribut kepada Kompas.com, Selasa (14/7/2020).
Ribut melanjutkan, agar V-belt tidak putus di jalan, ada baiknya pemilik kendaraan rutin melakukan pengecekan setiap 8.000 kilometer atau minimum delapan bulan sekali.
“Kalau rajin servis dan ganti V-belt harganya bisa Rp 200.000 hingga Rp 250.000. Tetapi kalo sampai jebol dan rusak itu harus bongkar mesin dan harganya cukup mahal sekitar Rp 1 jutaan,” katanya.
Selain itu, jangan samakan V-belt dengan rantai, sebab V-belt tidak perlu disemprot atau terkena air bahkan oli. Agar tetap lancar, sebaiknya rumah V-belt dibongkar dan disemprot dengan angin.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/07/14/182100815/jangan-sampai-putus-di-jalan-begini-cara-merawat-v-belt-skutik-