JAKARTA, KOMPAS.com - Selama 3 bulan ke depan, PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) melakukan uji coba bus listrik secara gratis. Unit yang digunakan adalah produk keluaran China yang diboyong Bakrie Autoparts, yakni BYD Tipe K9 dan C6.
Lantas bagaimana dengan kabar Mobil Anak Bangsa (MAB) besutan Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko. Ternyata MAB memilih menjalin kerja sama dengan PLN Distribusi Jakarta Raya (Disjaya).
"Saat ini kami kami dengan PLN Disjaya sedang melakukan uji coba juga selama tiga bulan. Mulainya sama dengan Trans Jakarta, 1 Juli kemarin kami start dengan PLN, untuk unitnya cuma satu saja," ucap Bambang Tri Soepandji, Technical Director MAB ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (9/7/2020).
Selanjutnya, pria yang akrab disapa Ongky ini mengatakan, pengetesan yang dilakukan PLN pada bus listrik tersebut, lebih untuk kebutuhan internal.
Uji coba bus listrik MAB akan digunakan untuk membawa penumpang karyawan PLN dari dan menuju kantor pusat setiap harinya. Nantinya, PLN akan melakukan penghitungan penggunaan daya listrik yang dibutuhkan.
"Kalau sekarang belum ada laporannya, tapi yang dituju mereka itu ingin menghitung pemakaian listriknya. Jadi akan dikalkulasi oleh mereka per kilometernya itu bisa berapa," kata Ongky.
Sementara itu, Kelik Irwantono Direktur PT MAB Kelik Irwantono mengatakan, MAB dari awal memang lebih memilik PLN karena beberapa faktor utama, salah satunya menyangkut soal fokus pada kendaraan listrik.
"Kerja samanya itu untuk uji coba penyediaan dan pemanfaatan bus listrik. Manajemen memang memilih PLN kerena lebih concern soal kendaraan listrik selainjadi salah satu potensial market bagi kami, apalagi PLN itu ada di seluruh Indonesia," ucap Kelik.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/07/10/094200915/bus-listrik-mab-dites-jadi-angkutan-karyawan-pln-disjaya