Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Strategi Pedagang Mobil Bekas Biar Tetap Laku di Tengah Pandemi

JAKARTA, KOMPAS.com – Selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang berlangsung dari April hingga pertengahan Juni 2020, penjualan mobil bekas anjlok. Sejumlah pedagang harus mencari strategi jitu agar stok mobil di showroom bisa laku.

Namun berbeda dengan showroom mobil baru yang kerap memberikan diskon atau tawaran menarik lainnya. Showroom mobil bekas justru punya strategi internal agar konsumen tertarik dengan model-model yang dipasarkan.

Herjanto Kosasih, Senior Manager Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua, mengatakan, pihaknya mulai menjalin komunikasi dengan pihak leasing. Sebab konsumen mobil bekas rata-rata masih lebih banyak yang beli secara kredit.

“Jadi memang kebanyakan lebih senang kredit, cuma kemaren kan DP harus besar. Itu yang kami akali agar DP bisa di bawah 40 persen,” ucap Herjanto, kepada Kompas.com (7/7/2020).

Herjanto mengatakan, pedagang mobil bekas kebanyakan dapat melakukan improvisasi dari sisi pembiayaan, ketimbang harus memberikan diskon buat konsumen.

“Improvisasi kami bukan berupa diskon. Tapi lebih main untuk beli bahan mobil harus murah, tapi kualitas mobil harus lebih baik. Walaupun agak mahal tapi sebanding dengan kualitasnya,” ujar Herjanto.

“Kemudian kami juga kerja sama dengan support dari leasing. Itu lumayan, nanti bisa mengurangi DP,” katanya.

Sementara itu Gilang Budiman, pemilik showroom Karunia Panca Selaras di Blok M Mall, Jakarta Selatan, mengatakan, pihaknya juga memberikan penawaran-penawaran menarik buat konsumen mobil bekas.

Salah satunya lewat layanan servis yang menyeluruh, seperti halnya mobil keluaran baru. Menurutnya, konsumen mobil bekas cukup antusias dengan pelayanan yang memberikan garansi mesin dan perawatan berkala.

“Improvisasi kami salah satunya dengan mengambil bahan mobil yang lebih murah, sehingga harga jual juga bisa bersaing. Selain itu kami juga kasih gratis biaya perbaikan, gratis servis, sampai gratis ganti oli selama setahun,” ucapnya.

“Mobil yang kami jual juga sudah kami scan, kami perbaiki yang rusak, dan kami coba. Karena untuk mobil Eropa seperti BMW, masalah biasanya akan muncul saat dipakai satu dua hari. Jadi kami pastikan mobil sudah aman,” kata Gilang.

https://otomotif.kompas.com/read/2020/07/08/151423215/strategi-pedagang-mobil-bekas-biar-tetap-laku-di-tengah-pandemi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke