JAKARTA, KOMPAS.com - Agenda balap nasional kabarnya akan kembali digelar. Namun, ada beberapa regulasi atau protokol kesehatan yang wajib dipatuhi semua peserta balap nantinya.
Beberapa protokol kesehatan tersebut, antara lain wajib menggunakan masker, pengecekan suhu tubuh, rajin mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, melakukan physical distancing, menghindari kerumunan, dan lainnya.
Protokol kesehatan ini juga diterapkan di ajang balap MotoGP. Tapi, ada beberapa hal yang membedakan. Salah satunya adalah adanya pengetesan Covid-19.
Di MotoGP, setiap pebalap dan anggota tim wajib mengikuti tes Covid-19 secara rutin. Hasilnya pun akan dicatat agar gampang memantaunya.
Namun, menurut Penasihat Sirkuit Sentul Irawan Sucahyono, protokol tersebut sulit untuk diterapkan pada ajang balap nasional.
"Tes covid itu yang menjalankan pemerintah. Kita tidak bisa mengatur untuk menjalankan tes tersebut di sirkuit," ujar Irawan, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.
Percuma juga jika pebalap diharuskan menunjukkan surat keterangan bebas covid-19. Sebab, menurut Irawan, bisa saja orang tersebut terpapar virus corona setelah melakukan tes.
"Hal tersebut sudah kita bahas sebelumnya. Kalau hanya sekali tes, lalu bisa berlaku selamanya sih tidak apa. Tapi, jika sekarang dites, lalu baru nanti terpapar virusnya, kan bisa saja," kata Irawan.
Irawan menambahkan, pengetesan tersebut sepertinya kurang efektif dan juga merepotkan.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/06/17/112200415/tes-covid-19-dinilai-kurang-efektif-untuk-ajang-balap-nasional