JAKARTA, KOMPAS.com – Pandemi virus corona telah berpengaruh signifikan pada industri otomotif. Penjualan mobil pada awal tahun menurun, khususnya saat penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada Maret sampai Mei yang lalu.
Hal ini terlihat dari angka penjualan secara ritel yang menurun drastis dibandingkan periode yang sama tahun 2019.
PT Toyota Astra Motor (TAM) mencatat distribusi dari diler ke konsumen menurun hampir 40 persen. Artinya daya beli masyarakat memang sangat lemah pada masa pandemi.
Anton Jimmi Suwandy, Direktur Pemasaran PT TAM, mengatakan, penurunan paling terasa di segmen pembeli mobil pertama yang menurun 2 sampai 3 persen, dari normalnya berkontribusi sekitar 50 sampai 55 persen.
“Buat kami, ini pengalaman pertama. Mungkin enggak pernah ada ya situasi seperti ini, selain Covid-19, yang menyebabkan turun adalah pengetatan leasing,” ujar Anton, dalam diskusi virtual (15/6/2020).
“Terutama yang level uang mukanya 20 persen, ini sangat memberatkan penjualan,” katanya.
Menurut Anton, segmen yang justru bertahan adalah additional buyer atau konsumen yang menambah mobil baru.
Tak ketinggalan juga segmen replacement atau tukar tambah mobil baru, yakni konsumen yang masih memiliki cadangan dana di masa pandemi.
“Jadi memang banyak pembeli di segmen mobil pertama, seperti Toyota Calya, Avanza, juga Agya. Harga Rp 250 juta ke bawah itu pembeli mobil pertama ini mengalami koreksi,” tutur Anton.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/06/16/150100315/toyota-catat-pembeli-mobil-pertama-menurun-pada-masa-pandemi