SURABAYA, KOMPAS.com - Banyak pemudik nekat pulang kampung menggunakan berbagai cara untuk mengelabui petugas.
Di wilayah Jawa Timur ada lebih dari 300 pemudik yang terpaksa diturunkan karena kedapatan menggunakan travel gelap, agar bisa lolos dari pemeriksaan petugas.
Para pemudik yang terjaring razia Operasi Ketupat di Jatim tersebut, bisa melanjutkan perjalanan hingga ke kampung halamannya dengan catatan harus mengikuti protokol kesehatan yang ada.
Pranatal Hutajulu, Wadirlantas Polda Jatim mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Gugus Tugas wilayah Jatim terkait dengan penanganan para pemudik yang terjaring tersebut.
“Ada kebijakan bahwa pemudik itu tetap bisa melanjutkan untuk pulang kampung, tetapi harus melalui berbagai pemeriksaan dulu yang dilakukan oleh Gugus Tugas,” katanya kepada Kompas.com, Senin (18/5/2020).
Pranatal menambahkan, jika nanti hasil tes menunjukkan pemudik negatif atau tidak reaktif maka diperbolehkan untuk pulang ke kampung halamannya.
“Tetapi, juga tidak bisa langsung berbaur dengan warga melainkan harus melakukan isolasi mandiri selama 14 hari di rumah. Setelah itu baru bisa bergabung dengan keluarganya,” ucap Pranatal.
Selain itu, bagi pemudik yang terbukti positif atau reaktif maka akan dilakukan tindakan selanjutnya oleh petugas.
“Bisa saja dibawa ke rumah sakit terdekat yang ada di wilayah tersebut untuk dilakukan penanganan,” katanya.
Ditanya mengenai jumlah pemudik yang berhasil diamankan oleh petugas yang berjaga di pos-pos penyekatan, Wadirlantas tidak menyebut secara pasti jumlahnya.
Hanya saja dari data sebelumnya ada lebih dari 300 pemudik yang berhasil diamankan petugas.
“Iya mereka menggunakan travel gelap,” tuturnya.
Maka dari itu, guna mengantisipasi adanya travel gelap yang berhasil masuk ke wilayah Jatim jajaran Ditlantas Polda Jatim akan semakin memperketat penyekatan di delapan wilayah perbatasan.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/05/19/101200015/pengguna-kendaraan-yang-mudik-ke-jawa-timur-langsung-dites-kesehatan