Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Motor Sport Klasik 2-Tak yang Jadi Incaran Kolektor

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa sepeda motor lawas atau motor klasik banyak yang menjadi incaran para kolektor. Umumnya, karena populasinya yang tak banyak atau bisa dibilang cukup langka.

Motor lawas yang menjadi incaran para kolektor ini harganya bisa melambung tinggi. Bahkan, ada yang harganya mencapai puluhan juta rupiah hingga ratusan juta rupiah.

Redaksi Kompas.com telah melakukan kurasi terhadap motor-motor yang ada di Indonesia dan terpilih 5 motor klasik jadi incaran para kolektor.

Sesuai dengan tren yang terjadi belakangan ini, kelima motor berikut merupakan motor 2-tak.

Berikut 5 motor klasik yang jadi incaran para kolektor:

1. Suzuki RGR 150

Di pasar motor bekas, RGR 150 pernah ada yang menjual dengan banderol Rp 50 juta. Tapi, dengan catatan kondisinya sepenuhnya orisinal.

Sekarang ini, aksesorinya masih banyak yang jual, seperti fairing, cover speedometer, kaca mika visor windshield, hingga setang pistonnya. RGR 150 patut dikoleksi karena dibekali dengan teknologi yang cukup canggih dibanding kompetitor sekelasnya.

Mesinnya dibekali dengan teknologi SIPC (Suzuki Intake Pulse Control) dan SSS (Suzuki Super Scavenging System) yang bertugas mengontrol masuknya bahan bakar sesuai kebutuhan mesin dan memberi asupan udara lebih banyak ketika mesin berada di rpm tinggi.

2. Yamaha TZM 150

Saat itu, harga motor impor sudah cukup mahal. Ditambah lagi, Indonesia dilanda krisis moneter. Maka itu, penjualan motor ini terpaksa dihentikan.

Secara performa, TZM 150 mampu bersaing dengan berbagai kompetitornya, seperti Suzuki RGR 150, Kawasaki Ninja 150, dan Honda NSR 150 R.

Ricky Mahendra, salah satu pemilik TZM 150, menyebutkan bahwa saat ini harga motor tersebut mampu mencapai puluhan juta rupiah. Namun, banderolnya berbeda-beda di pasar motor bekas, karena langka dan hanya sedikit yang masih orisinal.

"Setelah TZM 150 keluar, harga yang semula Rp 9 jutaan jadi Rp 14 jutaan, terus naik Rp 16 jutaan, dan naik lagi sampai terakhir di angka Rp 24 jutaan. Mungkin sekarang Rp 40 jutaan," kata Ricky.

3. Kawasaki Ninja 150 RR

Erky Manurung, Wakil Ketua Ninja Owner Club (NOC), mengatakan, harga tertinggi di Ninja 150 RR itu harga unit baru. Harga unit lama tidak ada yang tinggi. Ada unit baru keluaran tahun terakhir, 2015, harganya tembus Rp 60 juta. Adanya di diler, dan itu memang karena sengaja disimpan.

"Di Indonesia, Ninja 150 RR ini jumlahnya ribuan. Berbeda jika dibandingkan dengan Honda NSR 150 SP. Motor itu jumlahnya sangat terbatas," kata Erky.

Namun, karena motornya yang sudah disuntik mati atau setop produksi, sebagian besar pemilik motor ini enggan menjual motornya. Itulah sebabnya Ninja 150 RR banyak dicari kolektor.

4. Yamaha RX-King

Bahkan, belum lama ini ada RX-King yang berhasil terjual dengan harga Rp 150 juta. Faktor utama yang membuat motor tersebut mahal adalah kondisinya yang disebut New Old Stock (NOS).

Baut-bautnya belum pernah ada yang dibuka, ban depan dan belakang belum ganti, surat-surat lengkap hingga buku manual, serta kilometernya masih di angka 5 kilometer.

"Harga RX-King sudah tidak menentu sekarang. Saya dapat Rp 11 juta, tapi itu masih bahan, mesti banyak ganti. Kalau kondisi bagus tergantung yang jual. Mungkin di atas Rp 20 juta," kata Yusuf Arief, salah satu pehobi RX-King, kepada Kompas.com, belum lama ini.

5. Honda NSR 250 R

Di pasar motor bekas, NSR 250 R amat langka bahkan menjadi salah satu kendaraan yang spesial atau collectible item.

Gany Rahman, yang merupakan pecinta motor ini sejak ia duduk di bangku SMP, menyebutkan bahwa harganya sekarang bisa mencapai Rp 250 jutaan.

"Terakhir, teman saya jual motor seperti ini dengan keadaan bagus di kisaran Rp 250 juta. Tapi ada juga yang jual di angka Rp 300 jutaan, tergantung kondisi," kata Gany, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.

https://otomotif.kompas.com/read/2020/05/18/091200415/5-motor-sport-klasik-2-tak-yang-jadi-incaran-kolektor

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke