JAKARTA, KOMPAS.com - Imbas pandemi corona (Covid-19) ternyata tak hanya membuat penjualan mobil di Tanah Air menjadi lesu. Namun, juga turut mengubah pola pembelian mobil baru, terutama bagi konsumen Daihatsu.
Ketatnya aturan dari pihak pembiayaan atau leasing dalam mengajukan kredit pembiayaan mobil baru, membuat konsumen pilih beli secara tunai.
"Kita lihat dari ciri-cirinya, teman-teman tau bila pola pembelian konsumen Daihatsu dulu saat normal selalu 80 persen kredit dan 20 persennya cash. Sekarang, saat April kemarin justru cash-nya meningkat," ujar Hendrayadi Lastiyoso, Marketing & CR Division Head PT Astra International Tbk-Daihatsu Sales Operation (DSO) saat konferensi video bersama wartawan, Kamis (14/5/2020).
Hendrayadi menjelaskan pada April 2020, pola pembelian produk secara tunai dari konsumen Daihatsu mengalami kenaikan menjadi 25 persen. Sementara untuk kreditnya turun 5 persen menjadi 75 persen dari biasanya.
Sementara Mei, berdasarkan data terakhir juga masih menunjukan tren kenaikan untuk pembelian produk mobil baru Daihatsu secara tunai.
"Di Mei, pembelian kredit jadi 65 persen, sementara cash naik lagi menjadi 35 persen. Berdasarkan indikator pola pembelian ini, kita bisa lihat kalau rata-rata yang beli adalah konsumen lama, repeat order atau replace," ujar Hendrayadi.
"Faktornya karena sekarang ini persetujuan dari leasing juga akan sangat ketat sekali. Jadi dengan indikator ini kita bisa mengatakan bahwa konsumen yang beli mobil pertama pasti menurun, tapi angkanya saya belum pegang data sekarang," kata dia.
Lebih lanjut Hendrayadi juga menjelaskan bila selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), kontribusi dari wilayah penjualan Daihatsu ikut mengalami penurunan. Namun secara komposisi peringkat masih tak berubah
Bila dalam kondisi normal Jakarta biasa menyumbang penjualan sebesar 30 persen, pada April lalu turun menjadi 26 persen. Sementara kenaikan terjadi di Sumatera yang kuartal awal 16 persen tumbuh menjadi 20 persen di bulan keempat 2020.
"Jadi untuk DKI turun empat persen, lalu kenapa Sumatera naik ? karena Sumatera panerapan PSBB baru berjalan sekarang-sekarang ini, sedangkan di Jakarta kan lebih dulu. Karena itu, kita banyak dikontribusi juga oleh daerah-daerah yang belum PSBB," kata Hendrayadi.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/05/15/082200015/susah-kredit-konsumen-daihatsu-pilih-beli-mobil-secara-tunai