Suparman, Kepala Bengkel Auto2000 Yos Sudarso, Jakarta, mengatakan, meski terkesan sepele, mengisi oli tidak boleh kekurangan atau kelebihan, sebab bisa menimbulkan masalah pada mesin.
"Terkait mengganti oli yang tidak sesuai takaran itu ada dua hal, bisa kelebihan atau justru malah kurang jumlah volume liternya. Keduanya sama-sama punya dampak yang merugikan bagi pemilik mobil, tapi memang kerap dianggap remeh," katanya kepada Kompas.com, belum lama ini.
Jika mesin kelebihan oli, kinerja mesin menjadi berat. Alhasil performa mesin juga menurun, tarikan pada putatan atas juga bakal terasa berat meski pedal gas sudah di ''bejek.''
"Karena pelumas yang telalu banyak membuat gelembung udara. Kemampun kerja pompa oli dalam mendistribusikan pelumas juag berkurang. Ujung-ujungnya adalah kendaraan akan boros bahan bakar," katanya.
Sedangkan bila kekurangan oli, maka mesin akan lebih panas. Sebab salah satu fungsi oli adalah sebagai distribusi panas pada mesin yang kemudian dapat diserap cairan pendingin radiator.
Selain itu kekurangan oli juga berakibat pada menurunnya kemampuan oli dalam melumasi metal yang bergerak dalam mesin. Membuat komponen cepat aus.
"Kurang oli itu lebih fatal, suara mesin akan terdengar sangat kasar karena timbul gesekan akibat pelumas yang penyebarannya tidak menyeluruh. Ujung-ujungnya bisa rusak karena banyak keausan yang terjadi," katanya.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/05/12/170100915/dampak-kelebihan-dan-kekurangan-oli-mesin