Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sering Panaskan Mesin Motor Selama Masa PSBB Justru Berdampak Buruk?

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam situasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) karena adanya pandemi Covid-19 atau virus Corona, masyarakat diminta untuk sebisa mungkin berada di rumah saja. Hal ini membuat kendaraan, seperti sepeda motor, jadi jarang digunakan atau bahkan tidak digunakan.

Untuk tetap merawat motor, perlu dipanaskan mesinnya. Namun, memanaskan mesin motor dengan frekuensi yang sering juga tidak baik.

Wahyudin, Kepala Mekanik bengkel AHASS Daya Adicipta Motora (DAM), mengatakan, memanaskan motor memang wajib dilakukan sehari sekali. Namun, waktu memanaskan hanya sekitar 5 menit sampai 10 menit saja.

"Jika sampai seminggu tidak dipanaskan, takutnya akinya akan drop atau soak. Selain itu, disarankan agar menyimpan motor dengan menggunakan standar tengah agar tekanan ban tetap terjaga," ujar Wahyu, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.

Wahyu menambahkan, asalkan tidak lebih dari 10 menit, maka tidak masalah. Sebaiknya, jangan hanya dipanaskan, tapi juga dibawa jalan.

"Agar komponen yang bergerak atau dinamis tidak menjadi kaku. Contohnya, suspensi kalau didiamkan dalam jangka waktu yang lama justru berdampak buruk. Sebab, beberapa bagiannya adalah karet yang jika lembab atau tidak ada pergerakan malah getas atau retak," kata Wahyu.

Dadan Danil, Technical Traning 2W PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), mengatakan, memanaskan mesin sebaiknya dilakukan sehari sekali atau maksimal tiga hari sekali. Jika memungkinkan, sekalian dibawa jalan.

"Jika didiamkan, mesin tidak terkena angin, malah jadi cepat panas. Efek buruk dari sering memanaskan motor akan membuat frekuensi penggantian oli mesin menjadi lebih cepat," ujar Dadan.

Sebab, penggantian oli mesin tidak hanya berpatokan terhadap jarak tempuh saja. Ketika mesin dihidupkan, meski tidak dijalankan, akan mengurangi masa pakai oli.

https://otomotif.kompas.com/read/2020/04/13/093200115/sering-panaskan-mesin-motor-selama-masa-psbb-justru-berdampak-buruk-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke