JAKARTA, KOMPAS.com - Berbagai kegiatan akan mengalami penyesuaian usai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerapkan status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada Jumat (10/4/2020).
Satu di antaranya, ialah layanan ekspedisi barang, termasuk di dalamnya sarana angkutan roda dua berbasis aplikasi atau ojek online (ojol). Sebab, selama PSBB berlangsung mereka hanya diperbolehkan mengangkut barang saja.
Untuk diketahui, PSBB merupakan pembatasan kegiatan tertentu penduduk dalam suatu wilayah yang diduga terinfeksi virus corona atau covid-19, guna mencegah kemungkinan penyebaran semakin meluas.
Menanggapi hal tersebut, Chief Corporate Affairs PT Gojek Indonesia, Nila Marita mengatakan, pihaknya akan melakukan diskusi lebih lanjut bersama pemerintah terkait dalam peraturan PSBB.
Menurut dia, sejauh ini pihak Gojek telah melakukan berbagai upaya untuk membantu mitra perusahaan tetap dapat beroperasi dan menjalankan tugas dengan aman di tengah pandemi covid-19.
"Saat ini kami sedang mengkaji dan berdiskusi lebih lanjut bersama dengan pemerintah terkait implementasi peraturan ini," katanya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (8/4/2020).
"Gojek telah mengimpor lima juta masker dan menyediakan cairan pembersih (hand sanitizer), vitamin, dan penyemprotan kendaraan dengan cairan disinfektan untuk memastikan keamanan dan kesehatan, di berbagai kota besar Indonesia," ucap Nila.
Selain itu, Gojek juga menyediakan kartu penanda suhu tubuh di merchant GoFood.
"Kartu penanda suhu tubuh ini merupakan pedoman dari Gojek yang dijalankan berbagai mitra merchant GoFood untuk memastikan keamanan dan makanan yang dikirimkan," ujar Nila.
Hal serupa dilakukan Grab Indonesia agar mitra-nya terap bisa beroperasi di tengah PSBB. Perseroan mengklaim, hingga saat ini pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah penularan virus.
"Terkait kebijakan PSBB dari pemerintah, saat ini Grab sedang menindaklanjuti pedoman dari Permenkes Nomor 9 tahun 2020 dan berkoordinasi dengan pihak terkait," kata Head of Public Affairs Grab Indonesia Tri Sukma Anreianno.
"Sejak awal penyebaran virus Covid-19 di Desember lalu, kami telah memantau kondisi dan menyiapkan semua skenario, termasuk untuk para mitra. Kami melakukan pencegahan termasuk penggunaan masker setiap saat serta mendisinfeksi kendaraan mitra pengemudi Grab serta tas pengiriman secara teratur," kata dia.
"Serta, menjaga jarak aman melalui prosedur contactless delivery," kata dia lagi.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/04/09/083200715/dilarang-bawa-penumpang-saat-psbb-jakarta-ini-tanggapan-operator-ojol