JAKARTA, KOMPAS.com - Mengoperasikan komponen pada mobil harus mengikuti ketentuan yang ada. Dengan begitu, maka usia suku cadang juga bisa terjaga dan tidak mudah rusak.
Seperti halnya, dalam mengoperasikan perangkat penyeka kaca atau wiper. Komponen yang bertugas membersihkan air saat berkendara dalam kondisi hujan ini, tidak boleh sembarangan dioperasikan.
Salah-salah, bisa menyebabkan kerusakan pada kaca bagian depan maupun belakang.
Misalkan mengoperasikannya dalam kondisi karet wipernya kering. Dalam situasi itu kemungkinan ada kotoran atau bahkan kerikil kecil yang menempel di kaca maupun karet.
Mengingat, kendaraan terus digunakan untuk beraktivitas sehari-hari. Sehingga kotoran dari jalanan bisa saja menempel pada karet wiper.
Sehingga, jika karet wiper dalam kondisi kering dan langsung dioperasikan berpotensi akan merusak karet dan juga kacanya.
Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Technical Support Manager PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi saat dihubungi Kompas.com, Minggu (5/4/2020).
Didi menambahkan, karet wiper sebenarnya tidak memerlukan perawatan khusus layaknya pada komponen kendaraan lainnya.
Hanya saja, saat akan mengoperasikan juga harus dipastikan dahulu kondisi karet wipernya dan dipastikan dalam kondisi basah.
“Jangan difungsikan tanpa menggunakan air, karena kotoran pada kaca dapat merusak karetnya,” ucapnya.
Pada kondisi tersebut, lanjut Didi, tidak hanya karet wiper saja yang akan mengalami kerusakan.Lebih parah, kaca mobil juga bisa saja rusak atau baret karena adanya kotoran pada karet wiper.
“Kalau karetnya sudah rusak bisa saja frame atau bladenya juga akan menggores kacanya, sehingga menyebabkan baret,” ujarnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/04/06/090200315/jangan-nyalakan-wiper-saat-karetnya-kering-ini-alasannya