JAKARTA, KOMPAS.com - Dampak penyebaran virus Corona membuat jadwal MotoGP 2020 terganggu. Bahkan, sampai sekarang seri pertama belum juga dapat digelar.
Ada juga beberapa seri yang menunda pelaksanaan MotoGP dan terpaksa diundur hingga akhir musim. Beberapa opsi atau skenario pun mulai bermunculan agar MotoGP musim ini tetap terlaksana.
Diketahui, Dorna memiliki kontrak dengan FIM untuk menyelenggarakan balapan musim ini sebanyak 13 seri.
Untuk bisa memenuhinya, ada pilihan balapan digelar secara tertutup, satu pekan digelar dua seri, hingga jadwal yang diundur hingga musim dingin sampai awal tahun depan.
Carmelo Ezpelata, CEO Dorna, lebih memilih untuk memangkas jumlah seri pada musim ini dibandingkan harus menunda jadwal hingga musim dingin. Sebab, langkah tersebut dinilainya dapat mengganggu penyelenggaraan MotoGP 2021.
"Akan sangat bergantung pada kapan MotoGP bisa dimulai. Ada yang bilang minimal harus 13 seri, itu tidak benar. Kita akan lakukan sebisa mungkin, tanpa memperkeruh jadwal di akhir musim yang sudah padat," ujar Ezpelata, dikutip dari Crash.net.
Ezpelata mengatakan, tidak ada gunanya merevisi jadwal MotoGP lagi jika sampai sekarang belum bisa diketahui kapan balapan bisa dimulai. Jika balapan ditunda lebih lama lagi, beberapa seri akan dibatalkan.
Menurutnya, lebih baik memangkas jadwal musim ini agar musim depan bisa berjalan dengan normal. Tapi, sekali lagi, tergantung dari kapan balapan musim ini bisa dimulai.
"Kita akan lihat bagaimana situasinya nanti, karena dunia tidak akan sama lagi setelah wabah virus ini. Sekarang, hal yang paling utama adalah bangkit kembali," kata Ezpelata.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/04/02/190100615/jadwal-motogp-2020-tidak-akan-mundur-sampai-tahun-depan