JAKARTA, KOMPAS.com - Selain hoaks adanya penutupan beberapa ruas tol arah Jakarta, Minggu (29/3/2020), masyarakat juga dibingungkan mengenai foto dan video viral soal penutupan akses tol, baik untuk menuju maupun keluar Jakarta.
Diketahui, penutupan berlangsung di wilayah Gerbang Tol Karang Tengah Barat. Kabar tersebut pun menimbulkan persepsi di masyarakat bahwa Jakarta akan melakukan lockdown imbas meluasnya peredaran virus corona (Covid-19).
Terlebih lagi, sebelumnya ditambah adanya surat telegram kepolisian yang menyebutkan bakal melakukan simulasi terkait karantina wilayah dengan menutup beberapa akses keluar masuk Jakarta.
Menyikapi hal ini, PT Jasa Marga (Persero) Tbk pun akhirnya angkat bicara dan mengakui bahwa memang sempat ada penutupan yang dilakukan secara sementara.
Heru menjelaskan, kondisi lalu lintas saat ini di akses Gerbang Tol Karang Tengah Barat atau Jalan Tol Jakarta-Tangerang, serta seluruh ruas lainnya yang dikelola Jasa Marga sudah beroperasi secara normal.
Namun, ketika ditanya soal alasan penutupan tersebut, Heru enggan memberikan informasi lebih lanjut.
"Informasinya itu dulu ya," kata dia.
Sebelumnya dia juga menjelaskan bahwa mengenai pembatasan pergerakan adalah wewenang pemerintah. Jasa Marga sebagai pihak operator transportasi jalan tol hanya bisa mendukung apa pun yang diputuskan pemerintah.
Transaksi Non-Tunai Ditiadakan
PT Jasa Marga (Persero) Tbk melalui anak usahanya, PT Jasamarga Tollroad Operator, melakukan pembatasan aktivitas guna mencegah penyebaran wabah virus corona (Covid-19).
Salah satu upaya yang dilakukan adalah menutup sementara fasilitas top-up tunai di berbagai gerbang tol wilayah Jabotabek mulai hari ini, Kamis (19/3/2020).
Sebagaimana dikatakan Corporate Communication and Community Development Group Head PT Jasa Marga (Persero) Dwimawan Heru, hal itu dapat mengurangi transaksi yang bersifat kontak fisik antara pengguna jalan dan karyawan operasional Jasa Marga.
“Hal ini dilakukan karena kami mengutamakan kesehatan dan keamanan, baik pengguna jalan maupun karyawan operasional,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jakarta, Kamis (19/3/2020).
Oleh sebab itu, ia mengimbau agar pengguna jalan untuk memastikan kecukupan saldo uang elektronik sebelum memasuki jalan tol.
"Agar tidak ada antrean transaksi di gerbang tol, pastikan kecukupan saldo. Kami harap pengguna jalan untuk ikut menerapkan social distancing di gerbang tol," kata Heru.
"Sebagai contohnya, di ruas jalan tol dengan sistem transaksi terbuka, pengguna jalan dengan saldo uang elektronik kurang dan harus meminjam di kendaraan belakangnya tetap melakukan kontak fisik berupa peminjaman uang elektronik. Ini harus dihindari,” lanjut dia.
Adapun masa berlaku kebijakan tersebut, Heru belum bisa memastikannya. "Perkembangan kasus ini terus berlanjut," katanya.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/03/30/074200715/viral-video-penutupan-tol-jakarta-tangerang-ini-penjelasan-jasa-marga