JAKARTA, KOMPAS.com – Ketika pertama kali naik bus yang terjemur matahari, kabin akan terasa panas. Kondisi ini terjadi karena ketika mesin bus mati, Air Conditioner (AC) juga ikut padam, mengapa demikian?
Kerja AC bus dengan mobil pada umumnya sama saja. Kompresor yang bertugas memompa dan mensirkulasikan gas freon, dihubungkan dengan sabuk ke mesin bus, sehingga kompresor baru bekerja ketika mesin menyala.
Werry Yulianto, Export Manager dari Karoseri Laksana, mengatakan, AC baru akan bekerja ketika mesin bus dinyalakan, kecuali untuk model bus lama yang dinamai AC gendong.
“Kalau jaman dulu ada yang namanya AC gendong, jadi dia pakai mesin terpisah. Modelnya seperti AC split yang dipakai mobil bank/sim keliling, tapi kalau sekarang sudah jarang yang pakai,” kata Werry kepada Kompas.com, Minggu (22/3/2020).
Model AC saat ini yang ada di bus yaitu ada yang letaknya di atas atap dan di belakang, di atas mesin bus. Kompresor yang menyala, mengalirkan freon ke kondensor. Kalau model atap dialirkan ke bagian atas, sedangkan yang di belakang, lebih dekat lagi kondensornya.
Setelah dari kondensor, melewati proses penyaringan dengan filter dryer. Setelah itu diarahkan ke katup ekspansi dan terakhir dikumpulkan pada evaporator. Udara yang sudah dingin akan didistribusikan ke seluruh kabin bus dengan bantuan blower.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/03/23/090200015/kenapa-bus-baru-menyalakan-ac-ketika-mesin-hidup-