JAKARTA, KOMPAS.com - Di masa kejayaan motor bebek, khususnya 2-tak, Yamaha pernah menghadirkan F1ZR, yang biasa dilafalkan "Fis-R". Bebek 2-tak tersebut mungkin yang lebih dikenal Di era 1990 alas 90an Tapi, sebenarnya sejarah motor ini cukup panjang.
Perjalanan motor bebek 2-tak ini dimulai pada 1992. Kala itu, PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) masih menjadi Agen Pemegang Merek (APM) Yamaha di Indonesia. Jauh sebelum F1ZR keluar, Yamaha pada awalnya memasarkan Force 1 (F1) terlebih dahulu.
Lalu, di tahun 1996 Yamaha mulai melakukan peningkatan. Nama F1 pun diberi tambahan embel-embel Z, menjadi F1Z. Ubahannya tak banyak, hanya penggunaan rem depan cakram dan mengadopsi transmisi full clutch alias kopling manual. Sementara tampilannya, masih dipertahankan.
Baru pada 1997 hingga 2004, Yamaha merilis F1ZR dengan ubahan yang cukup signifikan. Desainnya semakin sporty, lekuk bodi lebih tegas dan meruncing dari depan hingga belakang, terkesan sangat aerodinamis.
Generasi awal dari F1ZR ini cukup unik. Sebab, Yamaha menyematkan kopling semi otomatis yang berfungsi untuk meringankan perpindahan transmisi saja. Perpindahan gigi tanpa menarik tuas kopling tetap bisa dilakukan. Untuk itu, banyak yang menyebutnya dengan "kopling banci".
Memasuki tahun 2000, F1ZR akhirnya dibekali kopling manuak seutuhnya. Sedangkan untuk desainnya, tidak jauh berbeda dari model sebelumnya. Bagian kaki-kaki juga mengalami perubahan, kali ini sudah menggunakan pelek palang berbahan alloy alias aluminium.
F1ZR dibekali mesin satu silinder, 2-tak, berkapasitas 110,4 cc. Diameter x langkah: 52 mm x 52 mm, rasio kompresi: 7,1:1, dengan karburator Mikuni VM 20 X 1. Mesin tersebut mampu mengeluarkan tenaga maksimal hingga 11,8 tk pada putaran 7.500 rpm dan torsi 10,7 Nm pada 6.500 rpm.
Sistem pendinginnya menggunakan teknologi Yamaha Performance Cooling System (YPCS). Teknologi ini menggunakan kipas yang ditempatkan di blok bagian kiri yang berfungsi untuk menyedot udara atau hawa panas dari mesin.
Pada tahun 2001, Yamaha mengeluarkan edisi spesial, yakni Caltex Edition. Edisi spesial ini terinspirasi dari motor balap yang dipakai Ahmad Jayadi dan Roy Adriyanto. Di 2003, Yamaha kembali mengeluarkan edisi spesial, yakni F1ZR Marlboro Edition.
Populasi kedua edisi spesial tersebut tak banyak. Maka itu, sekarang banyak yang mematok harga tinggi untuk Caltex Edition dan Marlboro Edition, baik itu hanya bodi saja atau motor utuh.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/03/14/104409415/mengenal-yamaha-f1zr-bebek-2-tak-nostalgia-90an