SOLO, KOMPAS.com - Melakukan restorasi sepeda motor tidak hanya sekadar melengkapi komponen yang hilang atau rusak.
Bagi para pencinta roda dua, melakukan restorasi adalah mengganti hampir 100 persen motor dengan part yang asli dan baru.
Selama ini, motor yang banyak direstorasi, yaitu jenis dua tak. Mulai Yamaha 125 Z, FIZR, Force1, RX-King, Satria, dan juga beberapa model lainnya.
Jika motor tersebut sudah diproduksi massal di Indonesia, mungkin tidak begitu sulit saat berburu onderdilnya.
Tetapi, status motor yang akan direstorasi ternyata Completely Built Up/CBU, tentunya menjadi persoalan lain.
Seperti halnya Yamaha 125Z, dengan statusnya sebagai motor CBU Malaysia tentunya part yang dicari juga lebih sulit.
Kalau pun ada, harganya sudah pasti sangat tinggi dan tidak sesuai dengan banderol part pada umumnya.
“Untuk part-part 125Z ini memang sudah cukup sulit, dan mungkin saya beruntung karena selama ini bisa mendapatkan yang asli Japan,” kata spesialis restorasi motor Nanang Wahyu K kepada Kompas.com, Kamis (12/3/2020).
Tetapi, sebagai konsekuensinya harga yang ditawarkan juga tidak ada patokannya. Jika pembeli setuju, maka proses jual beli bisa dilanjutkan.
“Karena partnya itu sudah langka tentunya harganya juga tidak sesuai dengan yang ada pada buku data sparepart. Tergantung dengan kesepakatan antara penjual dan pembeli saja,” kata pria yang akrab disapa Tian NK.
Untuk mendapatkan onderdil motor lawas, Tian menambahkan, ada baiknya juga mempunyai komunitas yang sama.
Dengan begitu, secara perlahan juga akan mendapatkan link atau jaringan yang menjual sparepart yang dibutuhkan.
“Kalau saya juga sudah punyai jaringan sendiri, jadi kalau butuh sparepart apa biasanya kontak-kotakan dengan teman dulu,” katanya.
Tian menambahkan, untuk restorasi motor sebaiknya menggunakan part yang asli. Termasuk untuk pemilihan baut dan juga pernak-pernik lainnya.
Berkat penggunaan komponen asli, otomatis penampilan motor hasil restorasi juga akan berbeda.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/03/13/101200915/ini-suka-dan-duka-ketika-melakukan-restorasi-motor