JAKARTA, KOMPAS.com - Kendaraan roda dua sejatinya tidak boleh membawa beban berlebih saat dikendarai, alasannya karena bisa membahayakan jiwa pengendara.
Tidak hanya itu saja, motor kesayangan juga bisa lebih cepat mengalami kerusakan.
Namun ironisnya, banyak masyarakat yang seakan tidak peduli akan risiko tersebut, pengendara motor masih banyak yang membawa muatan terlalu besar, terlalu tinggi atau bahkan terlalu berat.
Head of Safety Riding Promotion Wahana, Agus Sani, mengatakan, selain akan dikenai sanksi hukum, ada beberapa bahaya yang mengintai pengemudi motor yang membawa penumpang lebih dari satu orang atau membawa beban yang berlebih.
“Pastinya pengendara akan sulit melakukan manuver saat berkendara di jalan raya, karena beratnya beban kendaraan yang menyebabkan kendaraan sulit dikontrol,” ujar Agus saat dihubungi Kompas.com, Selasa (03/03/2020).
Apalagi ketika pengendara membawa barang yang tingginya melebihi pengendara itu sendiri, otomatis blind spot akan semakin besar, kondisi tersebut tentu akan sangat berbahaya bagi pengendara maupun penumpang, kemungkinan terburuknya bisa mengakibatkan kecelakaan.
Agus melanjutkan, muatan berlebih juga akan membuat pengendara menjadi tidak nyaman.
“Jangan biarkan muatan berlebih menyiksa suspensi. Ketika motor mengenai lubang, suspensi akan menjadi sulit memantul akibat beban berlebih, sehingga kenyamaanan berkendara akan berkurang. Parahnya, suspensi bisa patah karena hal tersebut,” ujar Agus.
Tidak hanya itu saja, muatan berlebih juga bisa merusak mesin motor. Hal ini disebabkan perputaran mesin yang tinggi, tetapi tidak sebanding dengan kecepatan geraknya. Kondisi ini akan mengakibatkan kendaraan mengalami overheat yang berpotensi dapat merusak mesin.
Oleh sebab itu Agus berpesan, setiap pengendara bermotor wajib mematuhi tata cara pemuatan, maupun daya angkut yang telah ditentukan agar dapat terhindar dari risiko kecelakaan.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/03/04/172400515/bahaya-laten-naik-motor-kebanyakan-bawa-barang-