JAKARTA, KOMPAS.com – Bagi penggemar Suzuki Jimny generasi keempat yang tak sanggup menahan lamanya masa inden, juga tak rela mengeluarkan uang lebih banyak dari harga baru, harap bersabar. Barangkali ada cara bagaimana agar sport utility vehicle (SUV) kompak berpenggerak 4x4 itu turun harga dengan status mobil seken.
Kondisi ini tentu saja jadi dambaan banyak orang, mengingat harga Jimny yang melonjak sebetulnya kurang masuk akal.
Bimo Maliki, pemilk showroom Malique Selatan Djakarta di Blok M Mall, Jakarta Selatan, mengatakan, ada beberapa faktor yang membuat Jimny bekas bisa turun harga.
“Kalau masa inden berkurang, otomatis harga Jimny bekas bisa makin murah. Soalnya sekarang kan inden lama banget, orang yang enggak sabar dan punya uang larinya ke showroom mobil bekas,” ucapnya kepada Kompas.com (3/3/2020).
Seperti diketahui, saat ini harga bekas Jimny generasi keempat berada di kisaran Rp 490 jutaan hingga Rp 500 jutaan ke atas tergantung kondisi.
Menurut Bimo, harga Jimny bisa turun ke level Rp 400 jutaan ke bawah apabila inden hanya berkisar satu tahun.
“Pokoknya kalau inden semakin cepat, harga bekasnya akan turun. Karena orang mending beli lewat diler resmi saja, sabar sedikit, enggak sampai bertahun-tahun, mobil datang,” katanya.
Banderol Jimny bekas bahkan bisa berangsur normal, mendekati harga barunya atau bahkan lebih murah, jika inden telah memasuki hitungan bulan.
“Harga bekas bisa normal kira-kira nanti saat indennya sudah hitungan bulan, atau sudah diproduksi lokal. Kalau stoknya banyak, otomatis ada penurunan harga,” ucap Bimo.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/03/04/083200415/sabar-dulu-faktor-ini-bisa-membuat-harga-jimny-bekas-turun