JAKARTA, KOMPAS.com - Meski tanpa gigi alias matik, tapi kenyataannya skutik juga tetap menggunakan kampas kopling. Secara fungsi, cara kerja sama dengan manual, yakni untuk menyalurkan tenaga yang dikeluarkan dari mesin menuju penggerak roda.
Artinya, dengan penggunaan kampas tersebut, otomatis ada usia pakai juga yang wajib diperhatikan pengendara skutik. Bahkan umur kampas juga bisa lebih pendek bila penggunanya sembarangan saat menggunakannya.
Gofur, Mekanik Astra Motor Center di Jalan Dewi Sartika, menjelaskan ada beberapa kebiasaan buruk yang biasanya tidak disadari pengendara skutik tapi berpotensi membuat kampas kopling cepat aus.
"Menggantungkan rem ketika berkendara, rem belakang ditekan terus setengah, tanpa sadar, sambil motor jalan. Prilaku seperti itu bisa mengurangi umur dari kampas kopling lebih cepat," ujar Gofur kepada Kompas.com, Rabu (12/2/2020).
Gofor mendeskripsikan situasi tersebut layaknya motor yang digas untuk berjalan, namun ditahan dengan rem. Lama-kelamaan akan membuat kampas aus dan terjadi selip.
Standarnya, usia kampas kopling ganda pada skutik memiliki masa pakai normal antara 24.000 hingga 35.000. Namun itu pula harus dibarengi dengan perawatan yang rutin dan pemakaian yang baik. Bila tidak maka sebelum usia normasl sudah lebih dulu habis.
Untuk mengenali kampas kopling yang mulai aus, Gofur menjelaskan sebenarnya bisa dilakukan dengan dua cara, yakni dengan merasakan atau melihat langsung kondisinya.
"Kalau secara rasa, biasanya mulai getar ketika kampas kopling sudah mulai aus. Pada beberapa kasus, ada perubahan suara di area CVT," ujar Gofur.
"Mengecek kampas kopling skutik lebih gampang, tinggal bongkar CVT sudah terlihat aus atau belum. Kalau pemakaian normal, biasanya antara 24.000 kilometer sampai 35.000 kilometer sudah terjadi keausan pada kampas kopling," kata dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/02/13/171200115/cara-berkendara-seperti-ini-pangkas-usia-kampas-kopling-skutik