Ini Bahayanya jika Anak Tertinggal di Dalam Mobil

JAKARTA, KOMPAS.com - Kejadian seorang anak tertinggal di dalam mobil yang terkunci sudah sering terjadi. Tidak hanya di dalam negeri, kelalaian orang tua tersebut juga terjadi di beberapa negara di dunia.

Bahkan yang paling parah, nyawa sang anak tidak tertolong karena sudah terlalu lama berada di kabin mobil.

Kelalaian orang tua tentunya menjadi perhatian saat membawa anak di dalam mobil. Selain memperhatikan sisi keamanan sang anak saat berkendara, orang tua wajib memperhatikan segala hal sebelum meninggalkan mobil.

Jangan sampai setelah memarkirkan mobil orang tua langsung mengunci mobil tanpa memperhatikan kondisi di dalam. Padahal, di dalam mobil tersebut masih ada anak yang mungkin saja tengah tertidur.

Director Training The Real Driving Center (RDC) Marcell Kurniawan menyampaikan, jika ada kejadian anak yang terkunci di dalam mobil tentunya sangat berbahaya. Salah satunya karena panas di dalam kabin mobil bisa naik.

“Anak terkunci di dalam mobil bisa menyebabkan fatalitas bila panas di dalam kabin naik atau kebocoran karbon dioksida terjadi,” katanya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (4/2/2020).

Marcell menambahkan, dalam kondisi tersebut, anak akan dehidrasi dan kehabisan oksigen. Bahkan dalam waktu yang lama, anak bisa meninggal dunia.

“Bisa saja (kekurangan oksigen), karena bila mobil diparkir tanpa menyalakan mesin dan AC, suhu kabin bisa naik signifikan yang dapat menyebabkan kepanasan dan dehidrasi,” ujarnya.

Maka dari itu, Marcell pun mengingatkan kepada orang tua atau yang membawa anak kecil di dalam mobil agar selalu memperhatikannya, terutama saat hendak meninggalkan mobil.

Jangan sampai lalai jika membawa anak dan meninggalkannya di dalam mobil. Pasalnya, kelalaian tersebut bisa berakibat fatal hingga berujung kematian.

Technical Support Manager PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi mengatakan, saat mobil terkunci dan kondisi udara panas bisa sangat berbahaya.

“Kalau anak terkunci di dalam mobil dan kondisi udara panas tentunya akan sangat berbahaya, karena udara dalam kabin akan meningkat signifikan,” ujarnya.