JAKARTA, KOMPAS.com - Bila di Indonesia generasi baru Suzuki Jimny cukup sukses dengan antrean pemesanan hingga 12 tahun lebih, di Eropa peredaran SUV legendaris ini justru harus kandas.
Melansir dari Autoevolution, Minggu (26/1/2020), Suzuki akan menghentikan penjualan Jimny di Eropa akibat terbentur masalah regulasi emisi.
Seperti diketahui, Uni Eropa telah menetapkan aturan baru soal standar emisi karbon dioksida (CO2) yang efektif berlaku pada 2021 mendatang. Dalam aturan tersebut dijelaskan bila gas buang yang diperbolehkan nantinya hanya 95 gram per kilimeter (g/km).
Sementara, dengan mesin K15B yang diusung Jimny saat ini, gas buang yang dihasilkan masih cukup tinggi, yakni 154 g/km untuk Jimnya bertransmisi manual dan 170 g/km untuk yang matik.
Adanya keputusan tersebut membuat Suzuki mau tak mau harus menahan diri untuk memasarkan Jimny di Benua Biru. Tapi menurut salah satu sumber, dijelaskan bila Suzuki akan berupaya untuk melakukan penyesuaian agar Jimny tetap bisa mengaspal, apalagi jumlah pemesananya juga cukup tinggi.
Bila benar demikian, mungkin beberapa cara akan ditempuh oleh Suzuki. Mulai dengan memasarkan Jimny versi hybrid layaknya Vitara dan Swift, atau bahkan justru memangkas kubikasinya dengan mesin yang lebih kecil seperti Jimny yang ada di Jepang.
Tapi soal ini pun belum ada kejelasan resmi dari pihak Suzuki di Jepang terkait upaya apa yang akan diambil agar Jimny tetap bisa dipasarkan di Eropa.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/01/27/080200015/nasib-suzuki-jimny-di-eropa-tak-semanis-indonesia