JAKARTA, KOMPAS.com - Kepadatan arus lalu lintas melonjak tinggi di Tol Jakarta-Cikampek dan Tol Layang Jakarta-Cikampek II atau elevated menjelang Natal dan tahun baru 2020, pada Minggu (22/12/2019) sore.
Berdasarkan keterangan PT Jasa Marga (Persero) Tbk, kepadatan dipicu dari tingginya volume kendaraan dan pertemuan arus dua ruas tol di kilometer 48, serta rasa penasaran para pengguna jalan kepada tol layang.
"Tol layang mengalami kenaikan, biasanya 40 persen sekarang 80 persen. Untuk kisaran volume kendaraan belum dilaporkan," kata Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi di Jakarta, Minggu (22/12/2019).
Guna mengatasi kepadatan tersebut, Jasa Marga bersama kepolisian memberlakukan arus berlawanan (contraflow) dari kilometer 47 hingga kilometer 61 Jalan Tol Jakarta-Cikampek arah Cikampek.
"Ini atas diskresi aparat Kepolisian," kata Corporate Communication & Community Development Group Head PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Dwimawan Heru
Melalui aturan itu diharapkan kepadatan yang terjadi bisa terurai di titik pertemuan Jalan Tol Jakarta-Cikampek elevated dan Jalan Tol Jakarta-Cikampek kilometer 48.
Sementara itu, kepadatan arus sudah terjadi di kilometer 42 hingga kilometer 57, dimana pengendara hanya bisa memacu kendaraan dengan kecepatan sekitar 20-40 kilometer per jam. Kendaraan yang melintas didominasi oleh kendaraan pribadi.
Selain dipicu penyempitan arus pada kilometer 48, kepadatan juga terjadi akibat terjadinya antrean kendaraan yang memasuki rest area kilometer 47.
"Sebenarnya kepadatan ini baik karena euforia atau ekspektasi orang menggunakan tol itu tinggi sekali. Mereka antusias. Kami akan selalu pantau untuk perkembangannya," ujar Budi.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/12/23/063200115/tol-layang-jakarta-cikampek-padat-menhub-senang