KARAWANG, KOMPAS.com - PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) melakukan ekspor perdana model Traga sebanyak 6.000 unit ke Filipina sampai akhir 2020.
Presiden Direktur IAMI Ernando Demily, mengatakan, terpilihnya Filipina karena dinilai nyaris memiliki karakter yang sama dengan Indonesia, termasuk untuk pasar light truck seperti Traga. Apalagi, kini Isuzu memimpin pasar otomotif di sana.
"Sejak pertama kali diluncurkan pada April 2018, penjualan Traga terus meningkat sampai 6.500 unit saat ini. Tahun depan, diharapkan bisa mencapai 9.000 unit dengan capaian pangsa pasar 25 persen," katanya di Karawang, Jawa Barat, Kamis (12/12/2019).
Menariknya, kendaraan berkapasitas 2.500 cc rakitan dalam negeri ini tidak hanya menjadi mobil angkut barang atau niaga. Di Filipina, Traga akan dirombak menjadi angkutan kota umum (angkot) dengan kapasitas 16 penumpang.
"Modelnya semacam mobil penumpang Flexi-Van, kapasitasnya maksimum 16 orang," kata Rodko Purba, Division Head Technical dan Plant PT IAMI.
Hal ini memungkinkan karena adanya perbedaan kebutuhan dan peruntukkan mobil. "Namun kami tidak ekspor bodi secara utuh ke sana, kita hanya menyediakan kabin dan sasis. Selebihnya mereka yang kerjakan," ujarnya.
Adapun perbedaan spesifikasi antara Traga di Indonesia dan Filipina, disebut tidak signifikan. Hanya saja ada sedikit ubahan menyesuaikan permintaan dan regulasi negara tujuan.
"Mobil sudah standar emisi Euro IV dan setir kiri, selebihnya mirip-mirip dengan di Indonesia," kata Ernando lagi.
Selain Filipina Isuzu Indonesia juga tengah membidik 20 negara tujuan untuk ekspor Traga, seperti Asia Timur, Timur Tengah, Amerika Selatan, dan Afrika. Tahun depan, diharapkan negara-negara ASEAN seperti Kamboja, Laos, dan Myanmar bisa disasar.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/12/13/080200115/bukan-hanya-angkutan-barang-isuzu-traga-di-filipina-jadi-angkot