W175 dan XSR 155 memang tidak bisa disamakan dalam satu kelas, keduanya beda kubikasi mesin, teknologi, serta rentang harga. Persamaan keduanya mengacu pada gaya klasik dan neo retro, segmen yang mirip-mirip.
Sucipto Wijono, Head Sales and Production Department Marketing and Sales Division Kawasaki Motor Indonesia (KMI), mengatakan, kehadiran Yamaha XSR 155 justru baik untuk menggairahkan pasar di segmen tersebut.
"Tidak apa-apa, mungkin ini jadi varian baru di segmen tersebut. Sah-sah saja menurut kita," kata Sucipto di Tangerang, Rabu (11/12/2019).
Sebelumnya, Head & Sales Promotion PT Kawasaki Motor Indonesia, Michael C Tanadhi, proporsi penjualan W175 dan W175 Cafe mencapai 12.000-15.000 unit pertahun, yang mana menyumbang 15 persen dari total penjualan Kawasaki Indonesia.
Michael pun percaya hadirnya varian baru W175 TR bergaya scrambler dapat mendongkrak penjualan Kawasaki. Target yang ditetapkan mencapai 9.000 unit per tahun.
"Kawasaki W175 TR diciptakan untuk pengendara yang ingin tampil lebih stylish dan macho. Target konsumennya ialah yang lebih muda dari W175 sendiri, antara 20-35 tahun," kata Michael.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/12/11/132200015/kawasaki-tak-gentar-yamaha-xsr-155-masuk-ke-segmen-retro