Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

BMW Pertimbangkan Bangun Fasilitas Perakitan di Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com – Produk BMW saat ini diketahui sudah cukup banyak yang berstatus CKD (Completely Knocked Down). Model-modelnya mulai dari Seri 3, Seri 5, Seri 7, serta model SUV X1, X3, X5.

Director of Communications BMW Group Indonesia Jodie O’tania, mengatakan sebanyak 80 persen mobil BMW yang dijual di dalam negeri merupakan produksi lokal.

“Cuma sedikit yang CBU (Completely Built Up), kami masih ada yang diimpor langsung dari Jerman tapi biasanya mobil-mobil yang eksotis seperti X4, X6, BMW M-Series juga masih CBU,” ucapnya kepada Kompas.com, Rabu(27/11/2019).

BMW sebenarnya tidak punya pabrik perakitan di Indonesia. Proses perakitan dikerjakan oleh anak perusahaan mitra lokal, Astra International, PT Tjahya Sakti Motor dan PT Gaya Motor Indonesia.

Saat ditanya apakah BMW Indonesia bakal membangun fasilitas perakitan sendiri, Jodie mengatakan untuk sekarang rencana tersebut belum ada. Namun tak menutup kemungkinan dilakukan pada masa mendatang.

“Kami masih merasa dengan adanya kerja sama dengan Astra, masih bisa memenuhi kebutuhan pelanggan di Indonesia,” katanya.

“Tapi nanti kami lihat apabila pasar semakin besar, karena kami kan selalu melakukan riset, untuk saat ini masih sesuai. Sudah bisa memenuhi kebutuhan pelanggan,” ujar Jodie.

Jodie juga menambahkan, produk BMW terlaris kebanyakan adalah model yang telah diproduksi secara lokal. Salah satu sebabnya, model BMW CBU dikenakan pajak dan aturan lain yang membuat harganya jadi terlampau tinggi.

“Soal harga, kami enggak bisa bilang memangkas harga berapa persen, karena setiap model itu berbeda. Tapi yang rakitan lokal bisa lebih murah Rp 100 jutaan sampai Rp 200 jutaan per model,” ucapnya.

https://otomotif.kompas.com/read/2019/11/29/151200515/bmw-pertimbangkan-bangun-fasilitas-perakitan-di-indonesia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke