JAKARTA, KOMPAS.com - Toyota Indonesia memprediksi performa penjualan di dalam negeri tahun ini akan turun 6 persen daripada tahun lalu. Meski demikian, capaian ekspor masih bisa meningkat.
Berdasarkan catatan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan wholesales (pabrik ke diler) otomotif roda empat di domestik selama Januari-Oktober 2019 turun 11,75 persen dari tahun lalu, 849.609 unit.
Adapun kontribusi Toyota masih dominan, yaitu 32,4 persen market share. Capaian ini sejatinya meningkat dari sebelumnya 30,6 persen di Januari-Oktober 2018.
"Memang pasar trennya sedang menurun, tapi target ekspor rasanya bisa meningkat. Ekspor kita rata-rata ke Asean dan Timur Tengah, saat ini kondisinya memang lemah tapi cenderung membaik," kata Direktur Administrasi, Korporasi, dan Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azzam saat dihubungi KOMPAS.com, Jakarta, Rabu (27/11/2019).
"Ekspor dan pasar luar negeri bisa naik-turun mengikuti preferensi konsumen di sana," lanjut dia.
Berdasarkan catatan Toyota, model kendaraan yang dilepas ke pasar internasional meliputi Fortuner, Innova, Vios, Yaris, Sienta, Rush, Avanza, Agya, dan Townace/Liteace.
Selama periode Januari-Oktober 2019, ekspor Toyota mencapai 178.500 unit, atau meningkat tipis dibandingkan capaian periode yang sama tahun lalu sebanyak 173.600 unit.
Lima besar negara tujuan ekspor mobil Toyota ialah Filipina (32 persen), Saudi Arabia (16 persen), dan Vietnam (9 persen).
https://otomotif.kompas.com/read/2019/11/27/170100815/penjualan-domestik-lesu-toyota-berharap-pada-ekspor