Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pernah Putus Jari, Ini Cedera yang buat Perfoma Lorenzo Melempem

VALENCIA, KOMPAS.com - Jorge Lorenzo mengatakan patah tulang punggung di GP Assen memiliki konsenkuensi terbesar dalam karirnya. Kecelakaan ini mempengaruh dirinya baik dari segi fisik dan mental daripada yang lain.

Lorenzo memang bukan sekali mengalami kecelakaan fatal. Pada 2011 jarinya bahkan putus saat balapan di Philip Island 2011 lalu.

Namun buat dia, cedera punggung adalah yang terburuk. Karena rasa sakit dan pemulihannya lebih lama.

"Ya tepat sekali. Saya pernah mengalami cedera besar dan cedera penting, seperti jari, atau sering kali tulang selangka dan pergelangan kaki. Tetapi ketika berbicara tentang punggung maka itu sesuatu yang lebih serius. Saya sedikit terkejut," katanya kepada Crash.net, Rabu (13/11/2019).

Meski demikian, Lorenzo mengatakan semuanya dapat disembuhkan oleh waktu. Walaupun sampai saat ini Lorenzo mengaku masih butuh proses yang panjang, terutama meningkatkan rasa percaya diri.

"Saya masih berkutat sedikit soal mengembalikan kepercayaan diri di motor, melihat dan memahami sejauh mana batas motor ini setelah kecelakaan, dan juga kondisi saya membaik. Ini proses yang panjang, tapi saya pikir saya dapt melaluinya sedikit demi sedikit," katanya.

Lorenzo tidak menyangkal melihat hal-hal yang sulit di masa depan. Beberapa pihak seperti bos Dorna, Carmelo Ezpeleta sempat mengatakan bahwa Lorenzo harus sudah memiirkan masa depan karirnya.

"Sulit karena cedera ini sangat sulit. Butuh waktu lama untuk sembuh. Tetapi saya tidak dapat berhenti karena ada balapan. Tiap kali balapan, maka saya balapan selama dua hari dengan rasa sakit di punggung," katanya.

"Kemudian ketika saya pulih, saya sudah harus balapan di seri berikutnya. Jadi saya tidak punya satu atau dua bulan pemulihan total. Saya pikir inilah yang saya butuhkan di akhir musim," kata Lorenzo.

https://otomotif.kompas.com/read/2019/11/13/134200115/pernah-putus-jari-ini-cedera-yang-buat-perfoma-lorenzo-melempem

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke