JAKARTA, KOMPAS.com - Redaksi kembali menghadirkan foto sepeda motor spesial (collectible item) dalam bentuk goresan sketsa karya Oni Faristiwa. Liputan karya seni ini hadir reguler setiap Jumat, di kanal otomotif Kompas.com.
Kali ini, pada pekan ke-31 awak redaksi menghadirkan goresan sketsa Yamaha RX-Z. Motor sport 2-tak legendaris era 80 dan 90án, yang merupakan versi telanjang dari Yamaha RZR dan sepupu dari RX-King.
RX-Z lahir dari pengembangan Yamaha RD125 dengan sasis yang sama. Yamaha RX-Z generasi pertama tercetus pada 1985 dan dijual di Malaysia dan Singapura.
Perawakannya yang sporti rupanya mudah dicintai masyarakat Malaysia. Terbukti bahwa motor dengan lampu kotak dan buritan ala prisma itu laku keras di Negeri Jiran.
Sukses di Malaysia dan Singapura, Yamaha membawa RZ-R masuk ke Indonesia pada 1987. Saat itu kehadirannya diposting untuk melawan motor ''batangan" sesama Jepang yakni Kawasaki AR 125.
Pada 1990 Yamaha memberikan penyegaran kepada RX-Z dengan tambahan pilihan warna baru dan pembaruan di bagian mekanikal. Jika sebelumnya motor memakai transimisi 5-percepatan maka diubah jadi 6-percepatan.
Perubahan ini yang kemudian menjadi ciri khas perbedaan antara RX-Z dengan RX-King. Sebab walaupun sama-sama membopong mesin 2-tak 135 cc keduanya beda di transmisi dan gir akhir.
Sayangnya dengan alasan itu juga kerap disebut salah satu mengapa masyarakat Indonesia jadi suka RX-King. Transmisi 5-percepatan disebut lebih ''ngejambak'' dan enak buat tarik-tarikan pendek.
Beberapa kalangan berpendapat RZ-R dan versi sportinya RZR merupakan produk gagal. Namun hal itu bukan karena gagal secara produk melainkan di pemasaran, sebab saat itu harga RX-Z termasuk mahal.
Sadar kalah telak dari RX-King produksi Yamaha RZ-R dihentikan pada tahun 1999. Sedangkan RX-King baru disetop pada 2009, setelah pemberlakuan standar emisi mulai ketat diterapkan.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/11/08/120200015/yamaha-rx-z-laris-di-malaysia-tumbang-di-indonesia