Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Fenomena Jimny Bekas Rp 500 Juta Bisa Bertahan Lama

JAKARTA, KOMPAS.com - Antrean panjang pesanan generasi terbaru Suzuki Jimny kini kerap dimanfaatkan sebagian orang untuk meraih keuntungan melalui penjualan kembali mobil dengan banderol yang jauh lebih tinggi.

Dihimpun dari berbagai sumber, tidak sedikit yang menghargai sport utility vehicle (SUV) legendaris asal Jepang ini hingga Rp 500 juta. Padahal, harga baru yang ditawarkan PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) ialah Rp 353 juta on the road Jakarta.

Manager Senior Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua Herjanto Kosasih, menyatakan, fenomena ini memang sudah tidak aneh lagi untuk mobil yang indennya memakan waktu lama. Apalagi, Jimny generasi keempat sekarang antreannya sudah berkisar tiga sampai empat tahun.

"Beberapa waktu lalu kami juga sempat terima, dan langsung laku mobilnya. Ini memang kerap menjadi bisnis tersendiri, terlebih Jimny adalah salah satu mobil yang ikonik dan tak banyak di Indonesia," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Jakarta, Senin (14/10/2019).

Herjanto memperkirakan fenomena ini akan terus berlangsung hingga dua tahun lebih, mengingat Jimny bermain di mobil penghobi dan kuota untuk Indonesia tidak banyak.

"Biasanya, mobil akan dijual pribadi dahulu sebelum masuk pasar mobil bekas (mobkas). Saya imbau, bagi yang tidak melalui pihak ketiga, hati-hati ketika ingin menggarasikan unit. Selalu lakukan pengecekan kembali ke diler," ucapnya.

Sebelumnya, salah satu pembeli Jimny melalui akun instagram @bisaboy menawarkan mobil berpenggerak 4x4 tersebut seharga Rp 500 juta. Kondisinya masih terawat, jarak tempuh di odometer masih mencapai 1.600 km.

Dalam keterangannya, Jimny bertransmisi otomatis yang sudah menggunakan ban tipe M/T sebanyak lima buah. Sistem audio juga terlihat sudah dioprek dan interiornya telah dilapisi nano coating.

https://otomotif.kompas.com/read/2019/10/15/080200015/fenomena-jimny-bekas-rp-500-juta-bisa-bertahan-lama

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke