JAKARTA, KOMPAS.com - Informasi yang cukup menyita perhatian masyarakat, yaitu soal Mitsubishi memproduksi Xpander di Vietnam. Dampaknya bagi Indonesia, akan kehilangan kuota ekspor ke negara itu.
Selain itu, polisi imbau kepada masyarakat yang akan membuat surat izin mengemudi (SIM) jangan menggunakan baju berwarna biru. Sebab, latar belakang ketika di foto memakai warna sama.
Penasaran seperti apa, berikut ini lima berita terpopuler di kanal Otomotif pada Senin 7 Oktober 2019:
1. Kadin Menyayangkan Langkah Mitsubishi Produksi Xpander di Vietnam
Mitsubishi Motors Corporation (MMC) berencana untuk memproduksi Xpander di Vietnam mulai tahun depan. Hal ini tentu akan berdampak pada ekspor mobil dan komponen dari Indonesia, mengingat Vietnam merupakan salah satu pasar terpenting.
Terlebih, Vietnam juga akan menerapkan pajak konsumsi spesial (special consumption tax/SCT) untuk barang impor seperti produk otomotif dalam waktu dekat.
Raden Pardede, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Bidang Moneter, Fiskal, dan Kebijakan Publik, mengatakan, Indonesia harus cepat melakukan analisa dan membuat aksi strategis sebelum kehilangan pasar ekspor lagi.
2. Ingat Lagi Sanksi Tidak Punya atau Membawa SIM Saat Berkendara
Setiap orang yang mengendarai kendaraan bermotor di jalan raya wajib memiliki dan membawa Surat Izin Mengemudi ( SIM), sebagai bukti atas kemampuan dan legalitasnya dalam mengemudikan kendaraan tertentu.
Sanksi untuk orang yang tidak memiliki atau menunjukkan SIM saat pemeriksaan oleh petugas polisi, sebagaimana tertuang dalam Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ), yakni bisa didenda hingga Rp 1 juta.
"Pada dasarnya, bagi pengendara yang tidak bisa menunjukkan SIM merupakan pelanggaran lalu lintas. Termasuk pengendara di bawah usia atau yang tidak memiliki SIM," kata Kasubdit Gakkum Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Muhammad Nasir kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
3. Perpanjang SIM Bisa di Mana Saja, Asal Sudah E-KTP
Perbedaan alamat domisili dengan yang tertera pada KTP sering kali membuat pemilik kendaraan ragu ketika hendak memperpanjang Surat Izin Mengemudi ( SIM). Apalagi bila jatuh tempo berlakunya sudah dekat.
Dikatakan Kasie SIM Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Fahri Siregar, perpanjang SIM itu bisa saja dilakukan di mana saja. Asalkan, pemohon memiliki kartu identitas atau e-KTP.
4. Dampak Kebijakan Vietnam, Produsen Mobil Pindahkan Basis Produksi?
Kebijakan Vietnam mengenai pajak konsumsi spesial (special consumption tax/ SCT) bagi barang impor seperti produk otomotif, akan berdampak pada performa ekspor Indonesia. Apalagi Vietnam jadi salah satu pasar terbesar, khususnya di Asia Tenggara.
Raden Pardede, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Bidang Moneter, Fiskal, dan Kebijakan Publik, mengatakan, jika sektor energi, batu bara, dan bahan baku masih menjadi ekspor terbesar dari Indonesia ke Vietnam.
Sementara itu sektor otomotif jadi salah satu yang paling berpotensi, mengingat permintaan di Vietnam cukup signifikan dan masih sedikit produsen yang memiliki fasilitas perakitan di sana.
5. Bikin SIM Pakai Jasa Calo, Siap-siap Ditindak Polisi
Menggunakan jasa calo ketika membuat Surat Izin Mengemudi ( SIM), masih digemari sebagian masyarakat Indonesia karena diklaim bisa lebih mudah dan cepat. Tapi sejatinya, hal tersebut justru merugikan.
Kerugian paling terlihat ialah dari segi biaya, karena menggunakan jasa calo lebih mahal dibanding pengurusan SIM secara mandiri. Sementara pemohon juga harus tetap menjalani berbagai tahapan pembuatan SIM sebagaimana mestinya.
"Tidak ada untungnya, ujian pembuatan SIM juga bisa dipelajari dan dilatih lebih dahulu, tidak sulit. Lalu perlu dipahami bahwa, pencaloan ini termasuk perbuatan korupsi karena ada gratifikasi," kata Kasie SIM Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Fahri Siregar saat dihubungi Kompas.com, Jakarta, Senin (7/10/2019).
https://otomotif.kompas.com/read/2019/10/08/060200415/-populer-otomotif-mitsubishi-produksi-xpander-di-vietnam-bikin-sim-jangan