JAKARTA, KOMPAS.com - Mitsubishi Motors Corporation (MMC) berencana untuk memproduksi Xpander di Vietnam mulai tahun depan. Hal ini tentu akan berdampak pada ekspor mobil dan komponen dari Indonesia, mengingat Vietnam merupakan salah satu pasar terpenting.
Terlebih, Vietnam juga akan menerapkan pajak konsumsi spesial (special consumption tax/SCT) untuk barang impor seperti produk otomotif dalam waktu dekat.
Raden Pardede, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Bidang Moneter, Fiskal, dan Kebijakan Publik, mengatakan, Indonesia harus cepat melakukan analisa dan membuat aksi strategis sebelum kehilangan pasar ekspor lagi.
"Langkah Vietnam dapat memancing beberapa produsen untuk memproduksi langsung di Vietnam. Oleh karena itu, kita harus cepat lakukan analisa dan cepat membuat aksi strategis seperti kebijakan yang merangsang ekosistem investasi," katanya kepada Kompas.com di Jakarta, Sabtu (5/10/2019).
"Kita sudah kehilangan kesempatan pada saat Samsung memilih Vietnam. Jangan sampai otomotif juga pindah ke sana," ujar Raden lagi.
Terkait potensi pasar otomotif dan komponen di Vietnam, Duta Besar Indonesia Untuk Vietnam Ibnu Hadi, mengatakan, nilainya bisa mencapai 1 miliar Dollar AS hingga akhir 2019. Hingga saat ini, capaiannya sudah menyentuh angka 400 juta Dollar AS.
"Produk andalan ekspor Indonesia ke Vietnam adalah batu bara dan otomotif. Total ekspor Indonesia ke Vietnam pada semester pertama tahun 2019 naik 27,37 persen di mana otomotif mencatatkan kenaikan tertinggi," ujarnya di keterangan resmi.
Berdasarkan catatan Kementerian Perindustrian, ekspor mobil buatan dalam negeri ke Vietnam pada periode Januari-Juli 2019 meningkat 26,7 persen dibandingkan tahun lalu. Pertumbuhan ekspor tertinggi sementara diraih Mitsubishi dengan capaian 8.318 unit.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/10/07/084200215/kadin-menyayangkan-langkah-mitsubishi-produksi-xpander-di-vietnam