JAKARTA, KOMPAS.com – Bagi sebagian orang memiliki mobil bekas lebih menarik ketimbang mobil baru. Harga yang lebih murah jadi daya tarik utama orang-orang mengincar mobil bekas.
Namun, selain itu masih ada beberapa keunggulan mobil bekas ketimbang mobil baru. Salah satunya perkara perawatan yang lebih mudah dan praktis.
“Perawatan mobil tua lebih mudah karena masih kebanyakan pakai karburator dan platina, enggak ada elektrikal. Kalau injeksi paling masih yang sederhana,” ucap Bimo Maliki, Owner Malique Selatan Djakarta, showroom mobil di Blok M Mall Lt. Basement kepada Kompas.com belum lama ini.
Ia mengatakan, proses servis mobil tua pun bisa dilakukan bengkel mana saja. Mau bengkel resmi atau bengkel pinggir jalan sekalipun. Di samping itu ketersediaan komponen pun dipastikan masih banyak.
“Spare part enggak perlu khawatir, apalagi harganya lebih jauh murah,” kata Bimo yang gencar bisnis mobil lawas sejak 2008.
Meski begitu, ia menyarankan untuk aktif terlibat dalam forum-forum diskusi atau ikut komunitas mobil untuk mendapat spare part dengan harga bersahabat.
“Sebenarnya enggak susah carinya. Nah itu gunanya klub mobil, tempat cari tempat yang murah-murah di mana. Sebab seninya merawat mobil tua adalah hunting spare part,” ujarnya.
Setelah perawatan yang mudah dan murah, keunggulan berikutnya adalah tarif pajak yang lebih terkangkau daripada mobil baru. Apalagi jika pajak terkena tarif progresif, kata Bimo angkanya bisa di atas Rp 5 juta untuk wilayah Jakarta.
“Pajak mobil lawas itu murah-murah, Rp 200.000 atau Rp 300.000 itu kebanyakan. Paling mahal punya saya Mercy Boxer sekitar Rp 1,5 juta tahun 1988. Honda Genio sekitar Rp 600.000. Kalau mobil lawas memang pajaknya beda jauh dengan mobil baru,” ucapnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/10/05/152200115/perawatan-mudah-dan-pajak-murah-jadi-daya-tarik-mobil-bekas