Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kecelakaan Lalu Lintas Marak Terjadi, Ingat Lagi Bekal Berkendara Aman

JAKARTA, KOMPAS.com – Sejak awal September 2019 hingga pertengahan bulan ini, ada banyak kasus kecelakaan lalu lintas yang terjadi.

Mulai dari tabrakan beruntun di Tol Cipularang, pecahnya ban sebuah MPV di Tol Jagorawi hingga membuatnya terguling, sampai tabrakan ‘adu banteng’ truk tangki dengan bus AKAP di Lampung.

Kecelakaan yang terjadi umumnya disebabkan karena faktor kelalaian pengemudi, kemudian berlanjut pada faktor teknis kendaraan. Kedua unsur ini saling terkait dan menjadi sebab kecelakaan yang terjadi belakangan ini.

Bintarto Agung, Presiden Direktur Indonesia Defensive Driving Consulting (IDDC), mengatakan bahwa berkendara aman dan nyaman tak hanya didukung kondisi mobil yang prima. Tapi juga harus dilengkapi dengan mental positif saat berkendara.

“Sebagai pengendara yang baik, ada empat pilar keselamatan yang harus diperhatikan. Yang mencakup alertness, awareness, attitude, dan anticipation,” katanya saat dihubungi Kompas.com (18/9/2019).

Ia menjelaskan, seorang pengemudi harus memiliki kewaspadaan (alertness) dan kesigapan saat berkendara. Kondisi lingkungan dan medan jalan yang berbeda, butuh pelakuan yang berbeda pula. Sopir dituntut waspada dalam segala kondisi jalan.

“Berjalan di jalan tol dengan di jalan pegunungan sangat berbeda perlakuannya. Di jalan tol ada pagar pembatas yang mencegah mobil masuk ke jalur lain, sementara di jalan pegunungan umumnya berkelok dan sempit, tidak ada pagar hanya dibatasi marka jalan,” jelasnya.

Selain itu pengemudi juga harus dalam kondisi sadar (awareness), yang meliputi kesehatan mental dan fisik. Bintarto mengatakan, istirahat yang cukup ditambah keterampilan berkendara yang baik jadi kunci aman di jalan.

Bekal berikutnya yang masih diabaikan adalah sikap (attitude) selama berkendara. Di samping tidak melanggar aturan lalu lintas, kita dituntut punya manajemen waktu yang baik, juga sadar bahwa jalan merupakan fasilitas umum yang dipakai pengguna lainnya.

“Perlu ada sikap tidak egois dan tidak cepat emosi yang lebih digalakkan bagi para pengemudi. Biasanya karena satu dan lain hal, sopir masuk ke jalur berlawanan. Ini ada aturannya tidak sembarangan,” ujarnya.

Terakhir, pengemudi harus memiliki antisipasi saat berkendara. Caranya dengan menjaga jarak aman, tidak kebut-kebutan, dan mengecek kondisi mobil saat berhenti atau istirahat.

“Kalau empat pilar ini selalu dilakukan, sedikit banyak akan berkontribusi mengurangi kecelakaan yang sering terjadi belakangan ini,” ingat Bintarto.

https://otomotif.kompas.com/read/2019/09/18/130100815/kecelakaan-lalu-lintas-marak-terjadi-ingat-lagi-bekal-berkendara-aman

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke