Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mobil Menteri Harusnya PHEV

JAKARTA, KOMPAS.com - Para menteri pembantu kerja Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) akan mendapatkan mobil dinas baru. Dari informasi tender yang dimenangkan PT Astra International, jumlah anggarannya mencapai Rp 147 miliar lebih.

Sementara untuk kriteria mobil yang diputuskan harus berbentuk sedan dengan mesin enam silinder 3.500 cc atau sport utility vehicle (SUV) 3.500 cc.

Bila melihat dari hal tersebut, dapat diketahui mobil yang akan digunakan masih mengusung teknologi konvensional atau bermesin pembakaran.

Hal tersebut seakan tidak sejalan dengan euforia kendaraan ramah lingkungan yang saat ini sedang ramai digaungkan.

Apalagisetelah Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019 mengani Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan resmi di tekan Jokowi.

Menanggapi kondisi ini, pengamat otomotif Bebin Djuana, mengatakan harusnya pejabat negara atau pemerintah menyelaraskan kendaraan dinas dengan mobil listrik yang saat ini sedang ramai diperbincangkan.

"Harus begitu, jangan ke konvensional lagi. Kita sekarang sedang persiapan masuk ke era kendaraan listrik, paling tidak dari pemerintah dalam hal ini menteri ikut mengaungkan kembali dengan mobil dinas yang bukan hanya ramah lingkungan tapi juga mengarah ke elektrik. Hal ini sekaligus menjadi sebuah sosialisasi juga," ucap Bebin saat dihubungi Kompas.com, Kamis (22/8/2019).

Lebih lanjut Bebin menjelaskan memang saat ini untuk mobil yang murni listrik akan sedikit sulit digunakan di Indonesia. Hal ini lantaran masalah klasik seperti infrastruktur yang belum siap.

Namun demikian, Bebin menjelaskan turunan dari mobil listrik pilihannya masih ada yang plug-in hybrid electric vehicle (PHEV). Teknologi ini sangat cocok untuk digunakan sebagai mobil dinas menteri, karena selain ramah lingkungan dan rendah emisi, secara mesin pun tak terlalu besar.

"Jangan yang hibrida, tapi minimal itu PHEV karena bila hanya hybrid itu sudah terlalu biasa. Mobil PHEV ini juga sebagai sosialisasi dan percontohan, secara konsumsi bahan bakar juga masih irit karena rata-rata kapasitas mesinnya kecil dan masih nyaman digunakan untuk keperluan dinas seperti ke luar kota," ucap Bebin.

https://otomotif.kompas.com/read/2019/08/22/171057515/mobil-menteri-harusnya-phev

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke