TANGERANG, KOMPAS.com - Meski sudah menjadi perusahaan asuransi yang bisa dibilang besar, Asuransi Astra tetap tidak berhenti mencari cara agar dapat bertahan di tengah gempuran persaingan bisnis asuransi yang semakin kuat. Asuransi Astra pun mulai menjalankan strategi di dunia digital.
Era digitalisasi yang mendominasi di berbagai asepek kehidupan juga mulai mengubah perilaku konsumen. Rudy Chen, CEO Asuransi Astra, mengatakan, hal tersebut juga berpengaruh terhadap pengambilan keputusan dalam memilih merek asuransi.
"Dulu, kalau pelanggan mau tahu harga premi asuransi untuk mobilnya, harus datang ke cabang atau Garda Center. Hal ini menurut mereka harus menyisihkan waktu tertentu, kurang praktis," ujar Rudy, saat media gathering di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019, Jumat (26/7/2019).
Maka itu, Asuransi Astra menciptakan aplikasi Garda Mobile Otocare beserta dengan fitur-fiturnya yang dapat lebih memudahkan konsumennya. Selain itu, Asuransi Astra juga menciptakan Garda Oto Digital.
"Sebab, beberapa konsumen itu masih banyak yang menggunakan aplikasi ini untuk mencari tahu terlebih dahulu mengenai produk kami. Setelah itu, mereka baru datang ke Garda Center atau kantor cabang," kata Rudy.
Rudy menambahkan, pengalaman berbelanja yang terintegrasi antara online dengan offline ini akhirnya menjadi pilihan strategi bisnis Asuransi Astra saat ini.
Di GIIAS 2019, Asuransi Astra juga menerapkan strategi omni channel di mana pelanggan bebas memilih untuk menggunakan Garda Oto ataupun Garda Oto Digital.
"Kami ingin sekaigus melakukan survei lebih lanjut terkait minat pelanggan terhadap channel pembelian asuransi mobil yang paling diminati dalam ajang seperti ini," ujar Rudy.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/07/27/124100415/asuransi-astra-mulai-jalankan-strategi-digital-di-giias-2019